Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rencana "Poros" AS ke Indo-Pasifik

30 September 2022   12:05 Diperbarui: 3 Oktober 2022   22:08 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi sekarang AS menghadapi tantangan berat di depan mata. Biden menggunakan tiga strategi untuk menghadapi efek China di kawasan Pasaifik. Satu, menonjolkan kekuatan militer. 

Kini, kapal perang Amerika USS Zumwalt sedang berlayar di Asia Timur. Kapal perusak berpeluru kendali merupakan kapal pertama dari kelasnya. Kapal ini punya kemampuan siluman jadi kalau tertangkap radar hanya akan nampak seperti sebuah perahu nelayan, meskipun berukuran besar.

Minggu lalu berada di Guam dan sekarang telah tiba di Jepang. USS Zumwalt ditugaskan pada tahun 2016. Pada waktu itu menjadi Destroyer paling mahal Angkatan Laut AS dengan total biaya hampir 4,4 miliar dolar.

Kehadiran kapal ini menjadi tantangan langsung ke China. Terutama pada saat yang membawa kita sekarang ke strategi nomor dua, serangan diplomatik. Wakil presiden Kamala Harris menangani Asia Timur jadi beliau sekarang berada di Tokyo untuk menghadiri pemakaman Shinzo Abe.

Harris mengadakan pembicaraan dengan perdana menteri Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Pada dasarnya merupakan tiga sekutu besar AS. Wakil Presiden juga berbicara kepada Pelaut tentang USS Howard. 

Kapal penghancur ini sedang berlabuh di daerah Yokosuka dekat Tokyo. Harris menyerukan agresi China di wilayah tersebut, "China merusak elemen kunci dari tatanan berbasis aturan internasional. 

China telah menantang kebebasan perairan Internasional. China telah melenturkan kekuatan militer dan ekonominya untuk bahu-membahu mengintimidasi tetangganya. Dan kita telah menyaksikan perilaku mengganggu di Laut China Timur dan di Laut China Selatan, dan yang terbaru, provokasi di Selat Taiwan." dikutip dari Forbes.

Strategi ketiga, rencana proposal Pakta Keamanan Pasifik. Biden menjamu para pemimpin Kepulauan Pasifik di White House. Di sana akan ada pembicaraan tentang perubahan iklim dan keamanan. Mungkin juga "foto keluarga" di Gedung Putih. Makan malam yang diselenggarakan oleh presiden pada dasarnya merupakan serangan pesona.

Pertanyaannya adalah apakah semua ini akan cukup? 

Saya kira, semua tergantung pada apa yang diminta AS. Kepulauan Pasifik saat ini berada dalam posisi politik yang agak aneh. Bagi sebagian besar dunia, mereka adalah pion geopolitik. 

Bidak catur dalam konflik antara China dan Amerika. Tetapi di dalam negeri itu bukan masalah terbesar. Kepulauan Pasifik menghadapi ancaman eksistensial dari perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun