Kelompok ini terdiri dari 56 negara Persemakmuran yang mewakili 2,2 miliar orang di seluruh dunia. Negara-negara ini termasuk Afrika Selatan, Seychelles, India, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Malta, Fiji, Australia, Tonga, dsb.
Dari ke-56 negara ini sebagian besar pernah menjadi bagian dari Kerajaan Inggris dengan kata lain mereka adalah koloni Inggris. Monarki Inggris menjadi kepala Persemakmuran. Persemakmuran mengingatkan masa ketika Matahari tidak pernah terbenam di Kerajaan Inggris. Saat kerajaan Inggris sedang berada pada tahun-tahun yang gemilang.
Tetapi waktu telah berlalu. Hari ini orang-orang bertanya, apa tujuan Persemakmuran? Persemakmuran bukan asosiasi politik seperti AUKLUS, QUAD, atau SEO. Mereka juga bukan aliansi perdagangan. Negara-negaranya terlalu berjauhan satu sama lain untuk bisa berdagang secara efisien, atau untuk punya masalah bersama.
Jadi kembali lagi ke pertanyaannya, apa relevansi Persemakmuran hari ini? Tidak akan salah jika menyebut kelompok ini sebagai proyek impian Ratu Elizabeth II.Â
Sejak berusia 21 tahun, beliau berjanji untuk mengabdikan hidupnya untuk kesejahteraan Persemakmuran. Mendiang Ratu hampir tidak pernah melewatkan pertemuan dengan kepala pemerintahan Persemakmuran sehingga dalam banyak hal Persemakmuran bersatu karena ratu. Tetapi mahkota sekarang telah diserahkan kepada Raja Charles III. Akankah grup akan melepaskan diri dari Kerajaan Inggris juga?
Seperti para pengunjuk rasa di Inggris, akankah anggota Persemakmuran juga saling mendesak untuk move on dari Kerajaan Inggris? Akan coba saya ikuti cerita ini di artikel berikutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI