Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Memahami Krisis Cina-Taiwan, Kenapa Xi Jinping Terobsesi dengan Taiwan?

8 Agustus 2022   08:41 Diperbarui: 8 Agustus 2022   19:02 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar dari Reuters via SCMP)

Perusahaan-perusahaan diminta untuk mencantumkan Taiwan  sebagai bagian dari Cina di situs web mereka. Apa dasar Cina untuk mengklaim Taiwan?

Satu, sejarah. Dua, konsensus 1992. Tetapi tidak ada kesepakatan yang nyata mengenai konsensus itu karena tidak ada perjanjian tertulis. Juga apa masa depan Taiwan harus menjadi korban masa lalunya?

Taiwan sudah move on. Hari ini Taiwan adalah masyarakat yang dinamis dan pluralistik. Mereka mengumumkan menteri kabinet transgender pertama di dunia. Negara pertama di kawasan Asia yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Pada tahun 2021 Taiwan menduduki peringkat negara paling demokratis ke-delapan di dunia. 62 persen penduduk pulau itu menganggap diri mereka sebagai orang Taiwan. Hanya tiga persen yang menganggap diri sebagai orang Cina (pada tahun 1994 angka itu 26 persen).

Hari ini Taiwan memiliki rasa identitas sendiri yang berbeda dari otoriter Cina. Xi Jinping tidak setuju. Katanya, kemerdekaan hanya akan membawa kesulitan.

Bagaimana dengan orang Taiwan, apa mereka mau? 5,2 persen ingin kemerdekaan secepat mungkin. Hanya 1,3 persen yang mendukung reunifikasi. Sisanya ingin mempertahankan status quo. Tapi melihat langkah militer Cina, saya kira status quo jelas bukan lagi sebuah pilihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun