Kelompok tertentu bahkan lebih berisiko. Para peneliti dari Johnson & Johnson Office of the Chief Medical Officer Health of Women Team, yang melakukan analisis data dari sekitar 1,3 juta pasien, mengamati wanita dengan long Covid menunjukkan berbagai gejala termasuk masalah telinga, hidung, dan tenggorokan. ; gangguan mood, neurologis, kulit, gastrointestinal dan gangguan reumatologi; serta kelelahan.Sedangkan, pasien pria lebih mungkin mengalami gangguan endokrin seperti diabetes dan gangguan ginjal.
Peluang perempuan mengembangkan sindrom long Covid adalah 22 persen lebih tinggi daripada laki-laki, para peneliti mencatat dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Medical Research and Opinion.
Mereka juga menemukan bahwa orang-orang berusia 20-an dan  30-an lebih berisiko mengalami long Covid dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua.
Jadi jangan anggap enteng. Kita tahu gejalanya dan juga apa yang harus dilakukan jika merasakan salah satu gejala. Long Covid tak pandang bulu. Yang sudah divaksinasi atau yang tidak, perokok atau non-perokok, diabetes atau tidak, atau penyintas kanker, long Covid tidak peduli apa riwayat kesehatan kita. Long Covid dapat memengaruhi siapa saja.Ini adalah warisan virus Wuhan dan kita tidak bisa mengabaikannya.
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H