Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"Gladi Bersih" Cina dan Respon Amerika-ASEAN

18 Mei 2022   01:06 Diperbarui: 18 Mei 2022   18:20 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelas Cina sedang memikirkan perang. Saya punya alasan lain mengatakan begitu. Lihat gambar satelit berikut ini.

Sumber: SCMP
Sumber: SCMP

Gambar tersebut merupakan foto sebuah galangan kapal Cina. Objek berwarna biru di foto tersebut merupakan kapal selam tempur bertenaga nuklir. Sebuah laporan intelijen telah berulang kali memperingatkan bahwa Cina sedang mengembangkan kapal selam baru yang jangkauannya lebih jauh. Artinya lebih banyak perlindungan untuk kapal perang Cina.

Sleeping dragon sedang mengincar laut lepas. Bagaimana aliansi demokrasi berencana untuk merespon?

Pertemuan penting terjadi di Washington DC.  Joe Biden menjamu negara ASEAN dalam pertemuan yang dinamakan KTT ASEAN-AS. ASEAN adalah aliansi perdagangan besar sehingga merupakan kekuatan ekonomi, dan yang paling penting: ASEAN punya perbedaan dengan Cina.

Jadi Joe Biden ingin mengeksploitasi perbedaan itu. KTT dimulai dengan makan malam di Gedung Putih. Delapan kepala negara ASEAN hadir. Sebagai info, Myanmar dikeluarkan karena kudeta militer dan presiden baru Filipina diwakilkan oleh delegasinya.

Mereka membahas banyak hal tapi Fokus saya adalah pada topik artikel ini, manuver Cina ke Taiwan. Hari Kamis lalu (12/5) Biden mengumumkan paket ekonomi sebesar USD 150 juta untuk ASEAN. Sepertinya langkah yang baik, tapi (seperti biasa) Amerika terlambat.

November 2021, Cina juga mengumumkan paket untuk ASEAN sebesar USD 1,5 miliar. Tapi yang menjadi tantangan terbesar AS adalah bahwa negara-negara ASEAN bukan penggemar Cina. Kebanyakan tetangga kita punya sengketa wilayah dengan Beijing. Pada saat yang sama, mereka tidak punya pilihan selain ikut arus Cina.

Cina merupakan mitra dagang terbesar ASEAN. Total perdagangan ASEAN dengan Cina bernilai sekitar USD 274 miliar, Eropa adalah yang kedua, AS ketiga. Dan Beijing sadar kalau ketergantungan ini merupakan sebuah keuntungan.

Sebuah artikel di majalah Global Times berpendapat bahwa industri dan rantai pasokan antara Cina dan ASEAN terhubung erat berkat pengaturan kelembagaan seperti kawasan perdagangan bebas ASEAN-Cina, dan Amerika tidak punya program global yang setara dengan Jalur Sutra moderen (Belt and Road Initiative) yang terbuka dan inklusif seperti punya Cina. Jadinya, ekonomi ASEAN terlalu bergantung pada Cina.

Masalah AS terbilang berat, meski kapal perang Barat melakukan patroli sesekali melalui Laut Cina Selatan (LCS) tapi itu tidak menghentikan Cina. Kapal perang Cina terus menantang negara-negara ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun