Untuk itu, berhati-hatilah pada perangkap ketenaran yang menempatkan kesempurnaan di atas nilai-nilai prinsip seorang juara sejati, yang memenangkan perlombaan di dalam dan luar lapangan.
Saya akan menutup tulisan ini dengan sebuah puisi. Semoga menginspirasi.
Aku menemukannya di tepi ladang jagung. Remah-remah itu diperiksa gagak, yang dengan suara ironis mengepakkan sayap dan meninggalkannya kepada para petani.
Para petani memungutnya, menyajikannya ke atas piring para raja yang siap berpesta hari ini.
Di kejauhan, gagak mengepakkan sayap antusias, memandang giur ke atas piring santapan mereka -- para raja yang akan terkapar besok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H