Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Perang Ukraina Mengungkap Keretakan di Eropa

20 Maret 2022   20:05 Diperbarui: 22 Maret 2022   07:42 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: Shutterstock, TAM99PH via euractive.com)

Dari kubu timur, PM Latvia Krisjanis Karins menanggapi, "Saya pikir itu (keanggotaan UE Ukraina) sangat penting bahwa kita sebagai anggota Uni Eropa dapat mengambil keputusan ini, dan memberi sinyal yang sangat jelas bahwa kami ingin Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa." Dikutip dari Reuters.

Jelas, Latvia ingin agar Ukraina bergabung dengan UE. Sedangkan kubu barat masih tidak yakin untuk menerima Ukraina ke dalam UE.

Kenapa saya bilang begitu? Sebab begini tanggapan PM Belanda Mark Ruut ketika ditanya tentang keanggotaan Ukraina:

"Aksesi Ukraina adalah sesuatu untuk jangka panjang. Tergantung komisi untuk menilai aplikasi keanggotaan dan kemudian dewan untuk mengambil pandangan tentang ini. Tetapi itu akan memakan waktu berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun." Dikutip dari Reuters.

Jadi, apa yang menyebabkan perbedaan ini? Ada tiga hal yang bisa saya simpulkan: geografi, sejarah, dan ekonomi.

Secara geografis, negara-negara Eropa timur lebih dekat ke Rusia dan Ukraina. Sehingga perang punya dampak langsung kepada mereka. Akan ada lebih banyak pengungsi dan senjata di perbatasan mereka.

Pada dasarnya ada lebih banyak risiko dibandingkan dengan Eropa barat yang lebih terisolasi dari perang, sehingga akan ada lebih sedikit pengungsi dan senjata, serta jauh dari radar Rusia.

Alasan kedua adalah sejarah. Eropa barat punya masa lalu penjajahan. Entah itu Perancis, Jerman, Spanyol, atau Portugal, mereka terbiasa menginvasi bukannya diinvasi. 

Sangat berbeda dengan Eropa timur yang masa lalunya diinvasi oleh NAZI Jerman. Beberapa dari mereka adalah bagian dari Uni Soviet sehingga Eropa timur mengerti apa yang sedang dialami Ukraina, begitu juga dengan dukungan yang harus diberikan.

Alasan ketiga adalah ekonomi. Eropa barat tampak menempatkan ekonomi di atas prinsip. Karena pada akhirnya, ekonomi adalah kebutuhan dasar manusia. Itu adalah prinsip dasar yang hampir mustahil bisa dienyahkan manusia ke bawah prinsip manapun. 

Jadi, kubu barat ingin tetap membeli gas Rusia yang lebih murah makanya menginginkan akses ke pasar Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun