Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Salah Diplomasi, Panggilan Telepon Biden Ditolak Pemimpin Saudi dan UEA

10 Maret 2022   12:11 Diperbarui: 10 Maret 2022   12:20 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Shiitenews.org

Kesalahan keempat, Biden mengatakan runtuhnya pemerintah sipil Afghanistan "tidak mungkin terjadi". Ternyata salah (lagi). Taliban berhasil menaklukkan Afghanistan bahkan sebelum Amerika selesai melakukan evakuasi. Kalau mau dilihat, dalam mengambil keputusan besar tentang kebijakan luar negeri AS, Biden hampir selalu salah.

Contoh lain pada tahun 1997, ketika masih menjabat senator AS, Biden menanggapi pertanyaan sederhana: jika NATO ber-ekspansi jauh ke timur, akankah Rusia bergerak lebih dekat ke China? Begini jawaban Biden:
"Mereka (Rusia) berbicara tentang mereka tidak ingin ekspansi NATO. Mereka terus berbicara tentang kepentingan keamanan mereka, mereka tak henti-hentinya berkata "baiklah, jika kalian melakukannya (ekspansi), kami (Rusia) mungkin harus melihat ke arah China." Semoga beruntung, dan jika tidak berhasil, cobalah Iran."

Saya kira jawaban Biden tersebut merendahkan Rusia, konyol, dan yang paling penting SALAH. Rusia bergerak lebih dekat ke China

Kedua negara tersebut telah menyepakati kemitraan strategis untuk menumpulkan sanksi barat.

Zelensky juga telah membuat kesalahan perhitungan besar dengan baik, tapi setidaknya Zelensky  adalah seorang pemula politik, sedangkan Biden tidak bisa menggunakan alasan yang sama.

Biden telah gagal untuk meramalkan dua realitas politik utama hari ini: larangan Rusia terhadap ekspansi NATO dan kebangkitan China. Sebagai presiden, kesalahan itu masih menghantuinya.

Pikirkan saja, seluruh dunia mulai menyalahkan siapa agresor sebenarnya dari perang Ukraina. Secara keseluruhan, dunia bersimpati dengan Ukraina setidaknya secara pribadi, namun Joe Biden telah gagal untuk menciptakan koalisi global.

Persatuan Eropa yang terus dibicarakan Biden sebagai harapan menghentikan invasi Rusia, ternyata retak. Bagaimana dengan sekutu Asia Barat? Bagaimana dengan Indo-Pasifik? Keduanya masih belum bergabung dalam sanksi melawan Rusia.

Faktanya, Eropa akan marah, karena setelah semua usaha dan pengorbanan yang dilakukan, api peperangan di kompleks masih belum berhasil dipadamkan. Eropa akan mulai mempertanyakan kepemimpinan AS.

Setelah perang dingin, AS dipandang sebagai polisi dunia untuk mengamankan perdamaian dunia. Ada istilah untuk posisi AS tersebut, yaitu "Pax Americana".
Cuma mau bilang, hanya dalam waktu satu tahun kepresidenannya, Joe Biden telah menjungkirbalikkan Pax Americana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun