Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Salah Diplomasi, Panggilan Telepon Biden Ditolak Pemimpin Saudi dan UEA

10 Maret 2022   12:11 Diperbarui: 10 Maret 2022   12:20 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Shiitenews.org

Arab Saudi dan UAE merupakan mitra utama pertahanan AS di Asia Barat. Sebelumnya, kedua negara bergantung pada senjata dan kepemimpinan AS. Namun Biden telah gagal memberikan keduanya.

Saat perang di Yaman, Biden memangkas dukungan militer untuk perang kepada kedua negara tersebut. Biden juga mendeklasifikasi dokumen yang terkait dengan pembunuhan Jamal Khashoggi.

Khashoggi merupakan seorang jurnalis Washington Post dan warga AS. Penulis kolom kritis tentang putra mahkota Saudi itu dibunuh oleh agen Saudi di dalam konsulat Saudi di Turki pada Oktober 2018, namun pemimpin Saudi mengatakan tidak memerintahkan pembunuhan tersebut. Dengan menolak membuka dokumen Khashoggi, AS secara tidak resmi menudingkan pembunuhan brutal Khashoggi kepada penguasa de facto kerajaan Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Mungkin saja niat Biden baik, tapi sudah hukum alam bahwa setiap tindakan punya konsekuensinya masing-masing.

Kita tidak bisa mengasingkan diri dari para pemimpin dan kemudian mengandalkan dukungan mereka saat diperlukan. Jika kita melakukannya, mereka tidak akan mengangkat panggilan saat kita telepon. Joe biden harus tahu tentang norma diplomasi 101 ini.

Biden terus membanggakan 50 tahun karir dan kebijakan luar negerinya, tetapi apa yang telah dicapainya dengan semua pengalaman ini?
Dia bahkan tidak bisa menyatukan barat. Setiap negara mengatakan sesuatu yang berbeda. Saat Biden mengatakan Nord Stream 2 harus dibatalkan, Jerman menolak berkomentar.
Biden mengatakan secara terbuka untuk memotong Rusia dari SWIFT, eropa enggan menanggapinya.
Dan yang terakhir, saat mengatakan rencananya melarang minyak dan gas Rusia, lagi, eropa enggan menanggapinya.

Mungkin Eropa secepatnya mengalah pada ajakan Biden terkait Nordstream dan SWIFT,  tapi saat itu terjadi, semua sudah terlambat. Rusia sudah mencapai gerbang Kiev.

Biden punya cukup waktu untuk bersiap dan menjangkau sekutunya untuk bekerja pada sanksi bersama. Tapi presiden AS terlambat bereaksi. Para pendukungnya membelanya dan mengatakan kalau itu bagian dari diplomasi Biden yang tenang.

Mungkin memang begitu, tapi diplomasi Biden terlalu tenang, Rusia bahkan tidak bisa mendengarnya. Dan Biden punya sejarah terkait hal ini. Sebagian besar masalah kebijakan luar negeri Joe Biden terbukti salah.

Apa saja kesalahan Biden? Saya coba buat daftar kesalahan Biden.
Pada tahun 1991, Biden menentang perang melawan Irak tapi ternyata berubah menjadi penumpukan militer dan kegagalan diplomasi.
Pada tahun 2003, dia mendukung invasi Irak. Kita semua tahu bahea itu ternyata merupakan kesalahan.

Kesalahan ketiga, pada tahun 2011 Biden mengubah posisinya di Irak, dia mendorong presiden Barack Obama untuk menarik tentara AS. Dan apa yang terjadi selanjutnya? kekerasan sektarian meledak. Lebih banyak campur tangan dari Iran  dan akhirnya muncul ISIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun