2022 akan menjadi tahun penting bagi Metaverse, yang dibangun menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality.
Bayangkanlah Metaverse seperti internet tapi alih-alih sekedar menatap layar, kita akan benar-benar hidup di dalamnya. Avatar digital kita akan hidup di dalam Metaverse.
Alih-alih sekedar menonton atau baca sebuah topik, kita akan mengalami pengalaman hidup di dalamnya, karena melakukan semua aksi yang ingin (butuh) dilakukan menggunakan anggota tubuh tanpa melalui semacam tombol atau panel seperti remot atau controler.
Ini yang ditawarkan oleh Metaverse: pengalaman bukan sekedar suara dan layar datar 2 dimensi.
Penerapan konsep ini bukan hal yang sepenuhnya baru, terutama video game yang sudah menerapkannya beberapa waktu ke belakang. Coba tanya anak, atau keponakan Anda, mungkin ada dari yang mereka yang sudah mejadi tuan tanah digital atau pemilik perusahaan boneka raksasa dalam game VR.
Jadi, perusahaan raksasa game seperti Roblox, Fortnite, dan Grand Theft Auto, masing-masing telah menciptakan dunia virtual mereka sendiri, dengan ekonomi virtualnya sendiri, mata uang virtual sendiri, garis waktu virtual sendiri, dan karakter virtual masing-masing.
Metaverse juga, mungkin punya beberapa elemen gaming, tetapi Metaverse bukanlah sekedar video game, namun lebih ke ruang siber. Ruang di mana imajinasi bercampur dengan realita, karakter di dalamnya juga merupakan citraan manusia asli, tapi lingkungannya akan sepenuhnya fiksional; dunia yang diciptakan dengan elemen virtual yang paralel dengan kehidupan ril, setidaknya begitulah prediksi tentang Metaverse yang diusulkan para pakar.
Menurut CEO Meta, Mark Zuckerberg, Metaverse akan menjadi seperti perangkat teleportasi yang memungkinkan kita untuk mengeksplore dunia virtual sementara tetap tinggal di rumah di dunia fisikal (nyata).
Dan membawa kita ke pertanyaan lain.
Akan ada berapa dunia virtual? Apakah hanya akan ada satu Metaverse, ataukah bermacam-macam?
Untuk sekarang ada bermacam-macam Metaverse. Namun, Facebook (Meta) yang menunjukan keinginan kuat untuk menjadi nomor satu. Perubahan nama perusahaan dari Facebook menjadi Meta disebut sebagai cerminan visi perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam perlombaan ini, namun perlombaan itu bukan tanpa pesaing.
Dilansir dari Mac Rumors, Apple sedang mengerjakan proyek perangkat VR/AR. Laporan mengatakan proyek ini akan merevolusi pengalaman di Metaverse.