Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Alasan Kegagalan BlackBerry, Akankah Apple Jadi The Next BlackBerry?

5 Januari 2022   17:23 Diperbarui: 9 Januari 2022   14:14 11622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan ahli berbicara tentang tiga alasan kegagalan BlackBerry. Apa saja itu?

Tiga Kesalahan BlackBerry

Satu, mereka mengabaikan layar sentuh dan terjebak dengan keyboard Qwerty. 

Dua, obsesi dengan sistem operasi sendiri BBOS. Seperti iOS butuh iPhone (dan perangkat Apple lainnya), untuk menjalankan BBOS, pengguna diwajibkan memiliki ponsel BlackBerry.

Alasan nomor tiga, desain mereka yang tidak praktis. Ponsel flip dan ponsel slide kedengarannya menarik, tapi orang-orang akhirnya menginginkan kehandalan bukan desain megah.

Sekarang muncul pertanyaan, bagaimana jika saat itu BlackBerry mau meninggalkan Qwerty dan beralih ke layar sentuh? Siapa tahu mungkin mereka masih akan menjadi salah satu pemain dominan pasar ponsel.

Namun di dunia korporat "bagaimana jika" tidak masalah. Faktanya adalah Apple berinovasi dan menang, BlackBerry tidak berinovasi dan akhirnya kalah. 

Mungkin 10 tahun dari sekarang para pakar akan mengatakan hal yang sama tentang Apple.

Sekarang, Apple masih bersikeras mengandalkan keamanan data pengguna dibanding fleksibilitas untuk memproduksi semua perangkatnya. 

Apple bersikeras menggunakan sistem operasi sendiri, tidak menyediakan slot kartu memori, kebanyakan file yang hanya boleh diunduh dari iStore atau Apple Store, dan yang terakhir mungkin tidak terlalu penting tapi desainnya yang kelihatan nya "itu-itu saja".

Berapa lama sebelum pukulan besar dari pesaing baru muncul? Saya tahu kedengarannya tidak mungkin pada saat ini, tetapi hal-hal aneh telah terjadi dalam dunia bisnis. Masih ingat Skype? Mereka memelopori panggilan video di dekade terakhir.

Namun pada saat pandemi, justru Zoom yang keluar sebagai juara. Skype bermasalah dengan masalah panggilan yang sering terputus, mereka terus mengubah antarmuka, tetapi Zoom lebih dapat diandalkan karena fokus hanya pada satu hal, yaitu menawarkan panggilan yang jelas dan tidak terputus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun