Jadi, pendapat saya, jangan kita sontak melabeli seseorang dengan pemikiran dangkal, apalagi dengan menggunakan pendapat pribadi kita tentang apa yang benar menurut perintah Tuhan.Â
Setiap agama punya kebenarannya sendiri-sendiri mengenai perintah Tuhan, bahkan satu ayat dalam satu kitab suci punya 1001 tafsiran yang berbeda-beda.Â
Bukankah itu alasan agama terus bertambah dari hari ke hari sepanjang sejarah manusia? Bahkan satu jenis agama juga terus bercabang, kan? Manusia punya keyakinannya masing-masing. Hargailah, selagi tidak merugikan dirimu.Â
Sebaiknya topik child free ini ditanggapi sama bijaknya dengan hal-hal yang berada dalam ranah agama.
Untuk kalian yang memilih child free, buku Victoria Tunggono di atas cukup bagus dibaca agar tidak stres menghadapi tekanan psikologis yang timbul karena memilih berbeda dari masyarakat mainstream, tapi saya lebih berharap kalian sudah tidak lagi membutuhkannya (buku itu).
Saya juga berharap, suatu hari nanti ketika kita berpapasan di jalan, ketika aku sedang menggenggam tangan putriku, kalian tidak melabeli-ku dengan konotasi negatif, karena apapun alasan kalian, putriku adalah hal suci di hidupku se-suci pilihan kalian untuk tidak memiliki Satu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H