Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kebangkitan Taliban, Krisis Afghanistan Terus Berlanjut

26 Agustus 2021   19:38 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:29 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi agama bukan satu-satunya hal yang terlibat. Seperti yang saya katakan, ada banyak faksi kelompok etnis di Mujahidin. Taliban juga percaya pada ideologi nasionalisme Pashtun, selain menjadi Islamis.

Pakistan dan Arab Saudi mendukung Taliban. Dan dikatakan bahwa Amerika menciptakan Taliban. Kalau kita lihat secara teknis, teman-teman, itu tidak benar. Tapi praktis, terdapat beberapa bobot argumen ini. 

Karena Amerika pada dasarnya mencoba mengupayakan yang terbaik untuk membawa demokrasi ke Afghanistan, namun semuanya hancur dengan memasok senjata ke Mujahidin. Karena lingkungan yang diciptakan memungkinkan lahirnya Taliban.

Tidak hanya senjata, Amerika rupanya menghabiskan jutaan dolar untuk mencetak buku pelajaran di Afghanistan. Buku-buku ini dipenuhi dengan gambar-gambar kekerasan dan digunakan untuk mempromosikan ideologi ekstremis. Kemudian, buku-buku yang didanai oleh Amerika ini digunakan oleh Taliban.

Pada September 1996, Taliban berhasil merebut Kabul dan mendirikan Imarah Islam Afghanistan. Awalnya, orang-orang biasa mendukung Taliban karena mereka akhirnya bisa mengharapkan stabilitas di negara ini yang sebelumnya terpecah dalam perang suku. Peperangan yang berlangsung selama bertahun-tahun akhirnya berakhir.

Pada awalnya, Taliban memang membuat beberapa wilayah Afghanistan damai. Namun seiring berjalannya waktu, ideologi konservatif Taliban muncul ke permukaan. Dan orang-orang bisa melihatnya sekilas.

Taliban melarang banyak hal di Afghanistan. Daftar hal-hal yang dilarang begitu panjang, mata kita (setidaknya saya) bisa tercabut setelah melihat hal-hal yang dilarang oleh Taliban.

Di bawah pemerintahan Taliban, pria wajib memelihara janggut. Dan wanita harus menutupi tubuh mereka dengan burqa. Perempuan tidak boleh meninggalkan rumah mereka tanpa ditemani oleh kerabat laki-laki.

Dan karena Taliban percaya pada ideologi Pashtun, etnis non-Pashtun menjadi korban pembersihan etnis. Ribuan Muslim terbunuh. Kristen diadili. Umat Hindu diberikan lencana agar dapat dibedakan dengan umat Islam. Bagian yang sangat penting dari sejarah budaya Afghanistan, adalah patung Buddha yang dihancurkan oleh Taliban.

Jelas, mantan Presiden Najibullah juga dibunuh oleh mereka. Orang-orang dan pemerintah dari seluruh dunia mengkritik Taliban setelah melihat semua ini terjadi. Dan mereka cukup vokal dengan kritik tersebut.

Tapi ada tiga negara yang mengakui Taliban sebagai Pemerintah yang sah saat itu. Tiga negara itu adalah: Pakistan, Arab Saudi, dan UEA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun