Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sejarah Singkat Afghanistan Menjadi "Kuburan Para Penguasa"

24 Agustus 2021   16:46 Diperbarui: 3 September 2021   01:07 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa Emir Shah Sujah (peopleill.com)

Uni Soviet kemudian mendapat alasan untuk menyerang Afghanistan. Mereka ingin melindungi ideologi komunis mereka. Uni Soviet melihat bahwa partai-partai Komunis di Afghanistan berada dalam bahaya.

Mereka memutuskan untuk melakukan segalanya untuk melindungi ideologi tersebut. Mereka memasuki Afganistan. Untuk memulai perang melawan Mujahidin.

Di sisi lain, Amerika melihat ini sebagai upaya Uni Soviet untuk membangun pengaruhnya di Afghanistan, Negara lain yang bisa digunakan Amerika untuk mengalahkan Uni Soviet dalam Perang Dingin.

Jadi bagaimana Amerika bisa abstain? Ia mencari ideologi lawan di sana, yang tak lain adalah kaum Islamis dan Mujahidin. Amerika mendanai dan mendukung kaum Islamis sehingga dapat membangun pengaruhnya sendiri atas Afghanistan.

Kapan Taliban berakar di antara semua ini?
Dari mana asal Osama bin Laden?

Dan bagaimana keterlibatan Amerika di Afghanistan terus berkembang selama 20 tahun ke depan?

Saya membahasnya di artikel Kebangkitan Taliban, Krisis Afghanistan Terus Berlanjut.

*Referensi: disadur ulang dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun