Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sejarah Singkat Afghanistan Menjadi "Kuburan Para Penguasa"

24 Agustus 2021   16:46 Diperbarui: 3 September 2021   01:07 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa Emir Shah Sujah (peopleill.com)

Lanjut ke cerita kita sebelumnya.
Amanullah Khan merupakan seorang liberal dan progresif. Pada tahun 1926, ia membuat Afghanistan menjadi monarki konstitusional. Dia kemudian diangkat sebagai Raja. Dan Afghanistan menjadi Kerajaan Afghanistan.

Mengapa saya menyebutnya liberal dan progresif? Karena ia memisahkan diri dari tradisi utama dinastinya dengan menikahi hanya satu wanita. Setiap penguasa sebelum dia menikahi banyak wanita. Dia hanya menikahi wanita yang dia cintai. Pernikahan ini adalah pernikahan cinta.

Istrinya adalah Soraya Tarzi dan diberi gelar Ratu pada tahun 1926. Soraya mengantarkan revolusi baru bagi perempuan di Afghanistan. Raja dan Ratu berkampanye melawan poligami bersama.

Mulai sekolah untuk anak perempuan, menuntut persamaan hak bagi perempuan, memberi perempuan hak untuk mengajukan perceraian, dan mendorong pengadilan dan pendidikan sekuler.

Aturan berpakaian ketat untuk wanita di Afghanistan juga dihapus. Bahkan, saat memberikan pidato publik, Soraya melepas hijabnya di depan orang banyak. Ia mengatakan bahwa tidak ada dalam Islam yang tertulis bahwa wanita harus menutupi seluruh tubuh mereka, jadi tidak perlu memakai jenis penutup khusus.

Foto Amanullah Khan bersama istrinya Soraya Tarzi (thathistorynerd.com)
Foto Amanullah Khan bersama istrinya Soraya Tarzi (thathistorynerd.com)

Tapi seperti di sepanjang sejarah manusia lainnya, setiap kali seseorang mencoba melakukan reformasi sosial seperti ini, semua ekstremis agama mengangkat pedang.

Hal yang sama terjadi di Afganistan. Para 'penjaga agama' ini mengklaim bahwa itu merupakan serangan terhadap Islam.

Ada pemberontakan melawan Raja pada tahun 1923. Dan pemberontakan lainnya pada tahun 1924. Kedua pemberontakan itu ditumpas. Namun pada tahun 1929, akhirnya pemberontakan berhasil. Raja dan Ratunya melarikan diri ke British India.

Pada tahun 1929, India masih di bawah kekuasaan Inggris. Putri mereka lahir di Bombay. Mereka menamai putri mereka India (Putri India kini berusia 92 tahun dan tinggal di Roma).

Setelah ke India, Amanullah dan Soraya pergi untuk menetap di Roma. Beberapa orang percaya bahwa Inggris tidak senang melihat Afghanistan makmur. Jadi mereka secara diam-diam mengedarkan foto-foto Ratu yang telah berubah ke-barat-baratan ke masyarakat untuk menghasut orang-orang melawan Amanullah dan Soraya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun