Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Soneta Papua

9 Maret 2021   20:27 Diperbarui: 18 Desember 2021   21:27 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami tak berbicara seperti Soekarno atau mengenakan narasi Najwa

tak meninggikan ritme empat baris penuh wibawa

layaknya bedeng di sawah kecil yang dibajak rapih penuh nyawa.

Tapi gambar iklannya, puisi tentang surga secuil

yang memaksa kami menarikan Yospan dalam ruangan kecil

dan menuang sentimen ke dalam gelas ukur mungil.

Kami menulis dari balik air terjun dan danau ahistoris,

menata detail tampilan agar sebisa mungkin simetris

seperti wanita modis dengan mata heliosentris.

Kami menemukan kata sifat untuk cuaca mendatang

sebagai pertanda kalau sedang bersenang-senang.

lalu mengekspresikan harapan "jika saja kau ada di sini sekarang"

(dan menyembunyikan harapan "jika saja kami berada di tempatmu sekarang.")

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun