Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sampah Makanan: Penyebab, Efek, dan Solusi

10 Desember 2020   03:03 Diperbarui: 28 Desember 2020   10:16 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Daur ulang makanan

Upaya daur ulang makanan sedang berlangsung, tetapi teknologi dan metode yang digunakan harus lebih baik. Bahan makanan kaya pati seperti keripik, roti, biskuit, dan sereal sarapan, misalnya, dapat didaur ulang menjadi pakan ternak berkualitas tinggi.

Daur ulang bahan kulit sayuran dan buah sebagai juga dapat mengurangi limbah makanan. Jika benar-benar tidak layak untuk dikonsumsi, masih dapat dikonversi untuk penggunaan lain alih-alih dibawa ke tempat pembuangan sampah dan mengeluarkan gas metana.

Dari pakan ikan hingga kompos, banyak perusahaan Indonesia yang bermunculan dengan ide dan solusi untuk mengubah sisa makanan menjadi produk baru dan bermanfaat.

Misalnya, perusahaan Magalarva mengolah limbah makanan menjadi pakan ikan berupa larva lalat black soldier. Indonesia dapat membantu perusahaan-perusahaan ini berkembang dengan mengembangkan koalisi berbagai pemangku kepentingan bisnis, akademisi, dan sektor publik untuk bersama-sama menangani masalah limbah makanan melalui berbagai cara.

6. Pendidikan di sekolah dan melalui media sosial

Pentingnya tidak membuang-buang makanan harus diajarkan di sekolah. Di Amerika Utara, banyak sekolah dan organisasi seperti Commission for Environmental Cooperation telah mengembangkan alat untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang limbah makanan melalui berbagai aktivitas dan inisiatif. 

Contohnya termasuk mengajari siswa cara mengukur limbah makanan melalui audit limbah. Belajar mengurangi limbah makanan juga bisa diintegrasikan ke dalam pelajaran matematika atau memasak.

Informasi tentang limbah makanan juga dapat disampaikan melalui media sosial dan aplikasi untuk memperkuat nilai zero waste dan membangun gerakan kolektif di seluruh nusantara. 

Salah satu contohnya di Indonesia adalah inisiatif GiFood Food Warriors. Selama Ramadhan, GiFood Food Warriors menggunakan aplikasi mereka untuk membantu orang Indonesia berbagi kelebihan makanan dengan orang lain, agar makanan tidak terbuang percuma.

7. Dukung pengecer makanan tradisional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun