Pendekatannya terhadap politik dan kepemimpinan memiliki ciri khas seorang Milenial - dia memiliki kekuatan Twitter yang jauh lebih besar daripada tokoh politik lainnya, kecuali Donald Trump. AOC dikenal cerdas dan "lancang" di akun media sosialnya.Â
Dengan delapan belas juta pengikut gabungan di Twitter (10,1 jt) dan Instagram (7,9 jt), ia telah menjadi seorang influencer yang mempengaruhi pandangan milenial terhadap politik.Â
Penguasaannya terhadap media sosial merupakan kunci yang membantunya terhubung dengan banyak penonton dan pemilih muda. Tapi apa yang membuatnya dikagumi adalah karena sikapnya yang selalu tampil apa adanya. Ketika anggota kongres biasanya dibalut setelan necis yang mahal, ia tampil dengan loakan.Â
Dalam story Instagram-nya, ia mungkin ada di tempat tidurnya, mungkin dengan piyama atau pakaian yang terlihat nyaman. Rambut dan riasan belum selesai ditata, kalian mungkin menyangkanya seorang mahasiswa pascasarjana daripada anggota DPR.Â
Misalnya ketika ia menyatakan bahwa jika secara legal, hukum di Amerika Serikat memperbolehkannya yang notabene seorang anggota DPR untuk menjadi seorang penjahat, maka presiden juga bisa (menjadi penjahat).Â
Ia menjabarkannya melalui sebuah narasi permainan pikiran dengan sempurna dalam rapat DPR AS 6 Februari 2019 sehingga tidak satupun anggota sidang membantahnya. Narasi permaianan pikirannya ini kemudian menjadi viral  di media dengan nama "AOC's corruption game". Dalam video rapat tersebut ia mengatakan :
"And it's already super legal, as we've seen, for me to be a pretty bad guy, so it's even easier for the president of the United States to be one"
"Dan sudah sangat legal, seperti yang kita lihat, bagi saya untuk menjadi orang yang sangat jahat, jadi lebih mudah lagi bagi presiden AS untuk menjadi salah satunya (penjahat)."
Wakil Editor NowThis News Jon Laurence men-tweet bahwa video ini telah menjadi video yang paling banyak dilihat dari semua politisi sepanjang sejarah Twitter.Â
Laurence mencatat bahwa video, yang telah menerima puluhan juta tampilan, 118.400 suka dan 46.450 retweet di platform media sosial per tanggal 9 Februari 2019, juga menjadi video Twitter ke-41 yang paling banyak dilihat sepanjang masa.