Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dampak Kepresidenan Joe Biden bagi Asia

6 November 2020   03:06 Diperbarui: 8 November 2020   12:22 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Kepresidenan Biden Bagi Asia: Dari Teknologi dan Perdagangan Sampai ke Taiwan dan Korea Utara, Warisan Trump akan Sangat Membebani

Hasil Sementara Pemilihan Umum Amerika Serikat 2020 menarik perhatian bukan hanya warganya, namun seluruh dunia. Maklum kebijakan pemimpin negara ini akan mempengaruhi arah politik global ke depan. 

Donald Trump dari partai Republik butuh sebuah mujizat besar sekarang untuk bisa memerintah AS di periode keduanya. Pasalnya, saingannya Joe Biden hanya memerlukan 6 Electoral Votes (EV) untuk memenuhi jumlah EV yang disyaratkan yakni 270 EV, sedangkan Trump baru mengumpulkan 214 EV, terpaut 50 EV dari lawannya itu. 

Lalu, apa artinya bagi Asia jika Biden menang? Apakah dia akan menjadi Obama 2.0, atau Trump-lite? Ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh pembuat kebijakan di benua kuning sebelum pemilihan umum AS 3 November tersebut dimulai.

Jika kandidat Demokrat Joe Biden, (mantan) wakil presiden Barack Obama, mengubah hasil pemungutan suara menjadi kemenangan, dia harus berurusan dengan dampak "seismik" Presiden Donald Trump di kawasan Asia-Pasifik selama empat tahun terakhir. 

Pemerintahan Trump telah mengambil sikap konfrontatif terhadap Cina dalam segala hal mulai dari perdagangan, teknologi, dan pandemi virus korona hingga Laut Cina Selatan dan Taiwan. Trump juga menciptakan ketegangan dengan sekutu Asia dengan mengancam akan mengurangi jejak pasukannya di Jepang dan Korea Selatan, dan membangun hubungan langsung dengan Kim Jong Un dari Korea Utara.

Pemisahan finansial dan teknologi dengan Cina bisa dibilang sedang berlangsung, dengan Washington mengambil tindakan pinalti terhadap beberapa pemain teknologi terbesar Cina seperti Huawei Technologies dan TikTok. 

Biden juga akan mewarisi kesepakatan perdagangan Fase Satu - di mana Beijing gagal memenuhi janji pembeliannya - dan hubungan perdagangan dengan Asia terguncang oleh penarikan Trump dari TPP (Trans Pacific Partnership, baca: Kemitraan Trans-Pasifik). 

Di jalur kampanye, sikap Biden terhadap Cina terdengar lebih mirip dengan Trump daripada bos lamanya - dalam satu debat dia menyebut Presiden Xi Jinping sebagai "preman." Banyak analis percaya bahwa pendekatan keras Trump terhadap Cina akan bertahan bahkan di bawah presiden Demokrat.

Saya mencoba menganalisa seperti apa kepresidenan Biden yang mempengaruhi Asia. Berikut kesimpulan saya:

Teknologi dan Cina
Kampanye Biden mengatakan dirinya akan memimpin Amerika untuk memenangkan persaingan di masa depan melawan Cina. Menanggapi lonjakan 30 kali lipat belanja penelitian dan pengembangan Cina dari 1991 hingga 2016, Biden telah berjanji untuk berinvestasi besar-besaran dalam teknologi baru di bawah agenda ekonomi "Buy American" atau beli produk dalam negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun