Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyoal Overpopulasi, Apa Bahayanya untuk Kita?

5 November 2020   00:44 Diperbarui: 7 November 2020   16:30 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran wanita dalam masyarakat bergeser dan menciptakan kondisi untuk emansipasi. Perlahan kemajuan ekonomi ini tidak hanya membentuk kelas menengah, tetapi juga mengangkat standar hidup dan perawatan kesehatan bagi penduduk pekerja miskin.

Lalu tahap transisi kedua dimulai. Persediaan makanan yang lebih baik, kebersihan dan obat-obatan, berarti orang akan berhenti meninggal lebih cepat, terutama pada usia yang sangat muda. Hasilnya adalah ledakan penduduk. 

Menggandakan populasi Inggris antara tahun 1750 dan 1850. Alasan utama yang digunakan keluarga untuk memiliki banyak anak adalah bahwa kemungkinan hanya beberapa dari mereka yang bertahan hidup.

Sekarang telah berubah, sehingga masuk ke tahap ketiga transisi. Lebih sedikit bayi yang dikandung, dan pertumbuhan penduduk melambat. 

Akhirnya keseimbangan muncul, lebih sedikit orang yang meninggal dan anak-anak lebih sedikit lahir, sehingga angka kematian dan angka kelahiran menjadi stabil. Inggris telah mencapai tahap keempat dari transisi demografi. Ini tidak hanya terjadi di Inggris, semakin banyak negara yang (telah) melewati keempat tahap ini...

Jadi yang bisa kita pelajari dari keempat tahap transisi demografi dunia adalah: Pertama, banyak kelahiran dan banyak kematian karena kondisi hidup yang buruk. 

Kedua, kondisi hidup yang lebih baik mengarah ke kematian lebih sedikit dan ledakan penduduk. Ketiga, kematian lebih sedikit menghasilkan kelahiran yang lebih sedikit, dan pertumbuhan penduduk berakhir. Tetapi jika tingkat kelahiran telah turun begitu banyak, mengapa penduduk masih tumbuh begitu cepat?

Nah, anak-anak yang lahir dalam ledakan populasi 70 dan 80-an memiliki anak sendiri sekarang. Mengarah ke lonjakan nyata dalam keseluruhan populasi. 

Tetapi mereka memiliki anak jauh lebih sedikit daripada rata-rata orang tua mereka. Rata-rata saat ini adalah 2,5 anak, pada 40 tahun sebelumnya adalah 5 anak. 

Sehingga generasi ini semakin besar, dan kesuburan menurun lebih lanjut, tingkat pertumbuhan penduduk akan terus melambat. Populasi di dunia saat ini (2020) tumbuh sekitar 1,05% per tahun (turun dari 1,08% pada 2019, 1,10% pada 2018, dan 1,12% pada 2017). Peningkatan populasi rata-rata saat ini diperkirakan mencapai 81 juta orang per tahun.

Hal ini berlaku untuk setiap negara. Kita cenderung mengabaikan kemajuan di daerah lain di dunia termasuk negara kita sendiri. Tapi sebenarnya sebagian besar negara-negara di dunia telah berhasil sampai ke tahap keempat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun