Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bahasa Mempengaruhi Cara Berpikir Kita tentang Waktu dalam "Arrival"

21 Oktober 2020   06:03 Diperbarui: 6 November 2020   21:14 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Arrival (imdb.com)

Hubungan Bahasa dan Cara Berpikir Kita Tentang Waktu dalam Arrival

Di artikel sebelumnya (Sengkarut Bahasa Blog Berguna Banget Loh), saya sempat mengulas tentang bagaimana perbedaan bahasa mempengaruhi cara pandang kita mengenai waktu. Contoh:

Penutur bahasa Indonesia akan mengurut arah waktu dari kiri ke kanan karena cara tulis kita yang berawal dari kiri lalu berakhir ke kanan;

Penutur bahasa bahasa Arab akan mengurut waktu dari kanan ke kiri karena alasan yang sama, cara tulis mereka dari kanan ke kiri;

Keduanya bersifat egosentris, mengikuti arah tubuh ke manapun kita berpaling.

Sedangkan suku Kuuk Thaayorre selalu mengurut waktu dari Timur (matahari terbit) ke Barat (matahari tenggelam) ke manapun tubuhnya berpaling, karena dalam bahasa mereka tidak ada kata kiri dan kanan. Beda bahasanya, beda pula cara pandang waktunya.

Meskipun berbeda, ada satu kesamaan di antara ketiganya. Ketiga penutur --termasuk semua yang sedang membaca artikel ini-- sama-sama manusia. Apapun kalimat yang kita gunakan selalu bermula di satu titik dan berakhir di satu titik yang menjauh dari titik awal. Selalu membentuk garis lurus. Ada titik awal dan titik akhir.

Hal ini mempengaruhi perpekstif kita terhadap waktu. Karena cara berbahasa yang lurus ini, membuat kita mengalami waktu dengan cara yang linear pula. Karena itu tadi, bahasa mempengaruhi cara pandang kita terhadap waktu.

Terus bagaimana dengan heptapod? Seperti yang sudah diutarakan di atas, beda bahasa, beda pula perspektif penuturnya mengenai waktu. Karena bahasanya yang berbentuk lingkaran, heptapod mengalami waktu yang berbentuk lingkaran pula. Masa kecil, remaja, tua, kematian, di masa manapun mereka berada, merupakan awal sekaligus akhir dari kehidupannya. Seluruh posisi waktu adalah masa lalu, masa kini, dan masa depan secara bersamaan. Dengan kata lain, tidak ada masa lalu, kini, dan nanti.

Kesimpulan

Ide besar dalam film Arrival adalah bahwa sebenarnya kita hidup dalam lingkaran waktu. Pada hakekatnya, kita telah hidup di masa lalu, semenjak kesadaran kita terbentuk (pada saat kita lahir); masa kini; dan masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun