Hal yang sama dimainkan dalam proses politik kita, demokrasi, ketika kita memiliki sudut pandang yang berbeda dari milik seseorang atau kelompok, alih-alih mencoba untuk menenggelamkan opini sendiri, demokrasi harus memberikan keberanian pada warganya untuk mengeluarkan kreativitasnya dalam berpikir.
Jazz juga artinya membuka telinga untuk musisi lain. Tanpanya, harmoni tidak akan tercipta, malah akan terdengar fales. Seperti jazz yang kenyal dan lentur, politik berarti mendengarkan, terbuka terhadap sudut pandang lain dan membiarkan orang lain bersuara menginformasikan pemikirannya. Bukannya gas air mata, atau bahkan peluru, untuk membubarkan rontaan rakyat jelata. duh... jangan sampai lah ya. Ntar terdengar seperti... Â 'demokrasi fales'.
Demokrasi mungkin terlihat berisiko. Berbahaya. Mengerikan. Seperti sebuah cara untuk melanggar aturan. Tapi, kita manusia diberikan anugrah otak yang luar biasa kenyal dan lentur seperti jazz untuk berimprovisasi dengan segala bentuk situasi. Jadikanlah demokrasi sebagai gaya hidup setiap hari, bukannya 5 tahun sekali.Â
Biarlah demokrasi berjalan sebagaimana hidup, dan asalah kelenturan untuk menghidupinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H