Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

14 Tips Belanja Online dengan Aman yang Sering Diabaikan

12 Mei 2020   17:14 Diperbarui: 12 Mei 2020   17:06 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja online dengan aman (jacksonstakeman.com)

14. Gunakan kartu kredit, bukan kartu debit

Sekadar mengulas kembali, uang yang ada di kartu kredit adalah uang milik bank yang disiapkan bagi kita ketika kita ingin meminjamnya (misalnya untuk belanja online). Sedangkan uang yang ada di kartu debit adalah uang milik kita yang disimpan oleh bank.

Saya lebih melindungi uang saya dibanding uang milik orang lain. Sama halnya, bank lebih melindungi uang miliknya, itulah kenapa belanja menggunakan kartu kredit lebih aman daripada kartu debit.

Kartu kredit memiliki ekstra pertahanan hukum yang membuatnya lebih aman untuk berbelanja online dibandingkan dengan kartu debit. Idealnya, seharusnya tidak ada perbedaan, tapi kita tahu lah bagaimana keadaannya.

Dengan berbelanja menggunakan kartu kredit, kita tidak perlu bertanggung jawab jika seseorang menyalahgunakan kartu kredit atas nama kita. Selama kita dapat membuktikannya pada waktu yang tepat, maka selanjutnya adalah urusan bank, penjual dan pencuri. Tidak seperti kartu debit yang saldonya terhubung dengan rekening tabungan, sekali transaksi palsu dilakukan uang kita akan otomatis terpotong dari rekening, dan baru bisa kembali ketika semua proses itu selesai.

Keamanan belanja online menjadi perhatian yang terus meningkat di antara e-retail dan pembeli. Yang pertama ingin melindungi reputasi mereka dan menjaga kepercayaan konsumen, sementara yang kedua ingin tahu uang mereka aman.

Banyak kemajuan telah dilakukan selama bertahun-tahun, seperti sistem keamanan dua langkah dan peningkatan infrastruktur. Tetapi satu hal yang kita khawatirkan bersama adalah perusahaan yang ingin "meningkatkan tingkat konversi". Untuk menjual lebih banyak, mereka mengurangi langkah-langkah yang diperlukan untuk membeli sesuatu, dan lebih sering daripada tidak, langkah-langkah itu adalah keamanan. Misalnya, e-retailer mengurangi langkah-langkah otentikasi keamanan untuk lebih menciptakan kenyamanan bagi pembeli yang sering "belanja aja kok ribet amat!". Untuk itu perlu kerjasama dan kewaspadaan kita semua agar terhindar dari kejahatan siber.

Semoga bermanfaat.

Stay safe, online and offline. DiRumahAja.

Referensi : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun