Salah satu taktik yang disukai oleh peretas adalah membuat situs web belanja palsu mereka sendiri. Situs web palsu dapat menginfeksi saat kita tiba di sana melalui atau tautan (link) palsu. Namun, aspek paling berbahaya yang harus diperhatikan adalah proses checkout.
Menyelesaikan proses checkout akan memberi penjahat siber informasi terpenting kita: data kartu kredit (termasuk nomor keamanan), nama, dan alamat. Ini membuat kita rentan terhadap pencurian identitas, penipuan kartu kredit, atau serangan rekayasa sosial.
Contoh alamat situs palsu yang biasa digunakan:
URL aneh yang mirip  aslinya seperti "tokopeddia.com" atau "toko-pedia.com" atau "lazzada.com" (tanpa tanda kutip). Untuk lebih aman, ketiklah alamat situs web yang benar pada bilah alamat browser alih-alih melakukan klik pada tautan.
Situs palsu juga menawarkan pilihan barang yang aneh. Misalnya, situs web mengklaim memiliki spesialisasi pakaian tetapi juga menjual suku cadang mobil atau bahan konstruksi.
Bahasa rusak. Setiap toko online yang menghargai diri sendiri akan menyewa copywriter khusus untuk menghasilkan deskripsi produk yang indah. Lonceng alarm akan berbunyi di kepala kita jika deskripsi tidak masuk akal.
Informasi kontak yang aneh. Jika email untuk layanan pelanggan adalah "tokopediasupport@gmail.com" alih-alih "support@tokopedia.com" maka kita boleh taruhan bahwa toko online itu palsu.
Harga sangat rendah. Sebuah toko online yang menjual iPhone X baru dengan harga 3 juta rupiah kemungkinan besar mencoba untuk menipu kita.
Desain yang mengerikan. Toko online, khususnya yang berada di bidang fesyen, sangat menyukai desain dan keefektifan antarmuka situs web mereka.
Semoga tips dasar ini akan membantu Kita membeli produk hanya situs belanja online yang aman.
2. Akses situs belanja aman yang melindungi informasi kita