Mohon tunggu...
Dea NoviMahfiro
Dea NoviMahfiro Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah, FIB - Universitas Airlangga

--

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemaritiman Nusantara: Sebuah Kajian Historiografi

31 Desember 2020   21:36 Diperbarui: 31 Desember 2020   21:45 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Buku historiografi maritim Indonesia lainnya yaitu karya Didik Pradjoko dan Singgih Tri Sulistiyono berjudul Peradaban Sejarah Maritim: Peranan Sungai Dalam Sejarah Peradaban Maritim Di Jambi Dan Riau (2018). Buku ini diterbitkan oleh Direktorat Sejarah, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini terbilang sama dengan buku sebelumnya yakni membahas tentang peranan sungai dalam kajian historiografi maritim. Perbedaannya terletak pada spasial kajian, buku ini menempatkan fokus kajian di wilayah Jambi dan Riau. Pengaruh luar masuk ke Jambi melalui sungai yang dapat dilayari dari pesisir ke pedalaman. Begitu juga dengan Riau yang dialiri sungai besar dan terletak di wilayah strategis perlintasan Selat Malaka. Buku-buku tersebut membuktikan bahwa kajian kemaritiman tidak hanya seputar laut dan samudra, melainkan juga tentang sungai sebagai penghubung pesisir dengan pedalaman, aktivitas masyarakat pesisir dan sekitar sungai, serta kultur mereka.

Kajian historiografi maritim yang ada di Indonesia lainnya adalah karya dari Adrian B. Lapian berjudul Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke- 16 dan 17 (2008). Buku ini terbitan dari Komunitas Bambu. Adrian B. Lapian merupakan seorang sejarawan yang medapat gelar "Nahkoda Sejarah Maritim Indonesia" ini menggambarkan jejak penduduk Nusantara dengan kebudayaan maritimnya yang telah membangun jaringan maritim yang baik, dengan dibantu oleh kemajuan teknologi kapal dan navigasi yang canggih.  Karya sejarawan maritim ini memberikan sudut pandang kemaritiman dalam memahami sejarah Indonesia. Pendekatan sejarah maritim Indonesia hendaknya melihat seluruh wilayah perairan Indonesia sebagai pemersatu yang mengintegrasi ribuan pulau-pulau yang terpisah.

Dari beberapa kajian historiografi maritim Indonesia di atas menggambarkan seberapa besar dan kuatnya peranan kemaritiman pada suatu negara. Wilayah maritim baiknnya dimaknai sebagai pemersatu bukan sebagai pemisah antara pulau-pulau di Nusantara. Hanya sedikit uraian yang bisa penulis paparkan tentang kajian sejarah maritim Indonesia karena keterbatasan pengetahuan penulis. Di lain ini, masih banyak kajian sejarah maritim Indonesia yang dapat dikulik lagi.

Penutup

Narasi mengenai kemaritiman telah dilakukan sejak dulu dan aktivitas tersebut tidak hanya dimaknai sebagai "sejarah" melainkan suatu peradaban. Ribuan karya baik berupa buku, majalah, koran, jurnal, artikel, dan lainnya hadir sebagai bukti bahwa kemaritiman nusantara sangat berperan penting dalam aktivitas kehidupan manusia. Hingga saat ini, berbagai upaya telah dilakukan untuk memperkuat integritas maritim Indonesia mulai dari pembangunan TOL laut, penyediaan kapal-kapal canggih, penggadaan sarana prasana kelautan, dan sebagainnya. Historiografi maritim Indonesia menjadi salah satu kunci untuk membidik arah kemaritiman Indonesia di masa mendatang. Dengan demikian, pengetahuan kemaritiman akan menjadi bagian penting dari keseharian masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun