Hasil dari pencocokan data dari observasi di huntara dari salah satu NGO KKJB-MIMIKA dari P8 No. 01 -- No. 05 dan P8 No. 18 -- No. 22 terdapat beberapa ketidaksesuaian dimana belum lengkapnya fasilitas interior didalamnya seperti belum ada floor drain, belum ada kran air, belum ada kelengkapan sink (sockdrat, pipa PVC, sockdrat), belum ada pas. Pipa udara, engsel jendela yang belum lengkap, belum ada siku jendela, saklar yang belum lengkap jumlahnya, Â belum ada fitting lampu, belum ada lampu LED .
Proyek pembangunan Huntara yang didirikan oleh beberapa NGO (Non-Governmental Organization) ini telah mencapai sekitar 1000 unit rumah yang terbangun dari 2041 unit yang ditargetkan untuk selesai. Berdasarkan Per. Bupati Lumajang tahun 2022 Nomor 1 bahwa beberapa warga korban bencana erupsi gunung Semeru sudah menempati. Unit tersebut.Â
Bangunan per-tiap unit dari salah satu NGO yaitu KKJB-MIMIKA secara keseluruhan didapati beberapa ketidaksesuaian kelengkapan fasilitas kelengkapan interior seperti belum ada floor drain, belum ada kran air, belum ada kelengkapan sink (sockdrat, pipa PVC, sockdrat), belum ada pas. Pipa udara, engsel jendela yang belum lengkap, belum ada siku jendela, saklar yang belum lengkap jumlahnya, Â belum ada fitting lampu, belum ada lampu LED .
Berdasarkan pendataan kelengkapan interior tersebut dimaksudkan agar tiap hunian dibangun dengan hasil yang sama demi kenyamanan masyarakat kiorban bencana erupsi gunung Semeru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H