Perkenalkan, saya Dean Adi Karsa, mahasiswa semester 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA).Â
Izinkan saya untuk menceritakan pengalaman  saya saat melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bersama dengan kelompok 44 di Desa Cikopomayak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Simak ceritanya.
Alhamdulillah, kampus saya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka kembali mengadakan sebuah program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).Â
PKM adalah salah satu usaha yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu lulusan perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis yang dapat mengembangkan, menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni dan budaya di Indonesia.
Dosenku pernah berkata, Mrs. Rizqa Zidnia, "PKM bukan hanya sekedar melatih kita bermasyarakat tetapi bagaimana kita bisa memecahkan suatu masalah yang ada di masyarakat dengan membuat program-program yang berkelanjutan atau menciptakan suatu produk yang bisa dikembangkan oleh masyarakat".Â
Istilah kerennya yaitu Suistainable Development Goals (SDGs). Tentunya kami sudah menyiapkan program-program dan inovasi yang sekiranya dapat mengatasi permasalahan yang ada di sana.
Rabu, 7 Agustus 2019. Kami tiba di Desa Cikopomayak, tepatnya di Kampung Bojong Tengah. Sungguh suasana yang berbeda saat kami tiba di sini. Udara yang segar dan banyaknya pepohonan membuat kami semakin bersemangat untuk mengabdi selama 18 hari di Desa ini.Â
Fokus kami di sini adalah mengurangi volume sampah di masyarakat. Ada beberapa kegiataan yang akan kami lakukan di sana, salah satunya adalah membuat kerajinan tangan dari sampah plastik.Â
Karena tak semua yang berbahan plastik harus berakhir menjadi limbah. Jika kita memiliki kreatifitas dan inovasi, maka sampah tersebut bisa kita olah menjadi sesuatu yang bernilai dan memiliki manfaat tentunya.
Di sana, yang kami terapkan kepada masyarakat adalah ekonomi kreatif. Kami bersama ibu-ibu membuat suatu kerajinan tangan berupa dompet atau tas dari bungkus minuman sachet. Di mana ibu-ibu mengumpulkan bekas bungkus minuman sachet, seperti bungkus kopi.Â