Mohon tunggu...
Dean Adi Karsa
Dean Adi Karsa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Jadilah yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terjun ke Jasinga, Menyulap Bungkus Kopi Menjadi Sesuatu yang Bernilai

1 September 2019   09:09 Diperbarui: 1 September 2019   09:17 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pelipatan bungkus kopi/dokpri

Perkenalkan, saya Dean Adi Karsa, mahasiswa semester 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA). 

Izinkan saya untuk menceritakan pengalaman  saya saat melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bersama dengan kelompok 44 di Desa Cikopomayak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Simak ceritanya.

Alhamdulillah, kampus saya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka kembali mengadakan sebuah program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 

PKM adalah salah satu usaha yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu lulusan perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis yang dapat mengembangkan, menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni dan budaya di Indonesia.

Dosenku pernah berkata, Mrs. Rizqa Zidnia, "PKM bukan hanya sekedar melatih kita bermasyarakat tetapi bagaimana kita bisa memecahkan suatu masalah yang ada di masyarakat dengan membuat program-program yang berkelanjutan atau menciptakan suatu produk yang bisa dikembangkan oleh masyarakat". 

Istilah kerennya yaitu Suistainable Development Goals (SDGs). Tentunya kami sudah menyiapkan program-program dan inovasi yang sekiranya dapat mengatasi permasalahan yang ada di sana.

Rabu, 7 Agustus 2019. Kami tiba di Desa Cikopomayak, tepatnya di Kampung Bojong Tengah. Sungguh suasana yang berbeda saat kami tiba di sini. Udara yang segar dan banyaknya pepohonan membuat kami semakin bersemangat untuk mengabdi selama 18 hari di Desa ini. 

Fokus kami di sini adalah mengurangi volume sampah di masyarakat. Ada beberapa kegiataan yang akan kami lakukan di sana, salah satunya adalah membuat kerajinan tangan dari sampah plastik. 

Karena tak semua yang berbahan plastik harus berakhir menjadi limbah. Jika kita memiliki kreatifitas dan inovasi, maka sampah tersebut bisa kita olah menjadi sesuatu yang bernilai dan memiliki manfaat tentunya.

Di sana, yang kami terapkan kepada masyarakat adalah ekonomi kreatif. Kami bersama ibu-ibu membuat suatu kerajinan tangan berupa dompet atau tas dari bungkus minuman sachet. Di mana ibu-ibu mengumpulkan bekas bungkus minuman sachet, seperti bungkus kopi. 

Sepintas sampah bungkus kopi tersebut tidak bernilai bagi kebanyakan orang, namun bagi mereka yang mengerti dan peduli terhadap lingkungan, sampah ini akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menarik dengan didaur ulang. 

Cara membuat tas atau dompet dari bungkus kopi ini termasuk ramah lingkungan. Karena bisa membantu untuk mengurangi sampah plastik. Selain itu, tentu saja hasil dari kerajinan ini bisa kita gunakan sendiri ataupun dijual.

Hasil kerajinan berupa tas/dokpri
Hasil kerajinan berupa tas/dokpri

Hasil kerajinan berupa dompet/dokpri
Hasil kerajinan berupa dompet/dokpri

Cara membuat tas atau dompet dari bungkus kopi ini pun membutuhkan tingkat kreatifitas serta keahlian. Maka dari itu, kami mencoba mengajarkan kepada ibu-ibu di Kampung Bojong Tengah cara membuat kerajinan tersebut. 

Karena sampah plastik sendiri termasuk dalam jenis sampah yang susah terurai, maka mendaur ulang dengan cara membuat dompet atau tas dari bungkus kopi ini patut dicoba. 

Bahkan tas atau dompet daur ulang ini bisa digunakan untuk menaruh uang dan barang saat berbelanja. Gimana sobat? Tertarik untuk mencobanya sendiri?

Yap, walaupun kami hanya sebentar di sini, setidaknya kami sudah memberikan sesuatu yang cukup bermanfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan. Karena menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar adalah hal yang sangat luar biasa dan membanggakan. 

Semoga waktu dan kesempatan bisa mengantarkan kami untuk bisa lebih berkontribusi bagi masyarakat dengan program-program dan inovasi yang lebih besar lagi manfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun