Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tumbal Janji Politik Jokowi; Menjawab Tanya: Kenapa Gibran Jadi Cawapres?

1 Januari 2024   18:46 Diperbarui: 2 Januari 2024   15:29 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bursa politik Indonesia mengalami gempa dengan kekuatan 22 magnitudo dan 10 skala richter sewaktu Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.

Banyak pihak terkejut dan merasa kena prank, karena tidak menyangka "anak kecil itu" benar-benar diusung jadi cawapres. Nama-nama di bursa cawapres seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno, terpaksa minggir, memberi jalan untuk anak presiden "melanjutkan dinasti".

Banyak yang bertanya, kenapa?

Pencalonan Gibran memang instan. Proses politiknya serba cepat. Kita hanya bisa menduga-duga dengan potongan informasi dari keping-keping  berita setelah pencalonannya dideklarasikan. 

Demikian juga tulisan ini, hanya sebuah analisa mencari benang yang merajut cerita pencalonan Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon pemimpin Indonesia di tahun 2024.

1. Kisahnya bermula dari atas MRT, saat Jokowi dan Prabowo bertemu pasca pertarungan panas yang hampir memecah negara pada pemilu 2019.

Saat itu Jokowi sendiri mengakui bertanya kepada Prabowo " Apakah akan nyalon lagi di 2024?"

Ketika itu tidak dirinci apa jawaban Prabowo, tetapi kita bisa melihatnya hari ini Prabowo kembali mencalonkan diri.

Saat itu Jokowi meminta Prabowo bergabung di koalisinya dan duduk di kursi pemerintahan membantu Jokowi, dengan janji memberi dukungan kepada Prabowo pada pemilu 2024.

Deal! Jadilah Prabowo Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju 2019.

2. Dalam perjalanan pemerintahannya, Jokowi kemudian berusaha menjodohkan Prabowo dengan Ganjar Pranowo sebagai Capres dan Cawapres. 

Beberapa kali Jokowi mempertemukan Prabowo dan Ganjar dalam pertemuan-pertemuan formal. 

Tujuannya supaya terbangun chemistry dan komunikasi dari kedua tokoh tersebut.

sumber gambar: kompas
sumber gambar: kompas

sumber gambar: kompas
sumber gambar: kompas

3. Langkah ini rupanya tercium oleh elit petinggi PDIP.

Megawati yang merasa masih menjadi otoritas tertinggi partai berlambang banteng merasa wewenang dan kekuasaannya dilangkahi seorang kadernya. Meskipun kader tersebut presiden. Apalagi mengusung kader PDIP lain "hanya" sebagai cawapres, bukan presiden.

Beliau murka dan memanggil Jokowi, tapi mendapat jawaban kurang memuaskan.

Tidak ada titik temu.

Cerita berlanjut, Ganjar mendapat serangan dari loyalist Megawati hingga muncul adagium "Yang penting kata Tuhan, tidak penting apa kata Puan." dari Ganjar.

Jokowi pun mendapat serangan terselubung dengan isu permintaan 3 periode.

sumber gambar: kompas
sumber gambar: kompas
4. Jokowi bersikukuh menepati janjinya untuk berada di belakang Prabowo.

Dia tetap melobi Megawati dan merayu Ganjar supaya mau menjadi cawapres Prabowo.

Tapi seperti karakternya, Megawati tetap teguh dengan pendiriannya.

Sementara Ganjar walau pun awalnya tampak galau, akhirnya memutuskan untuk tetap merah sampai sumsum tulang. Setia kepada Ibu para banteng yang membesarkan karir politiknya

Megawati pun mengganjar Ganjar sebagai capres, deklarasi pencalonannya tidak dihadiri Jokowi yang sedang melawat ke luar negeri.

 sumber gambar:kompas
 sumber gambar:kompas

5.  Pulang dari lawatan ke luar negeri, Jokowi melakukan gerak cepat lobi ke partai-partai koalisi pendukungnya. 

Di sinilah Jokowi mengajukan anaknya sebagai cawapres Prabowo, supaya gerbong terbesarnya; PAN dan Golkar, tidak baku hantam memperebutkan kursi cawapres karena waktu penutupan pendaftaran semakin dekat. Dua partai tersebut tentu memiliki figur yang mereka rasa kuat dan berpengalaman mendampingi Prabowo. 

Tentunya dengan kompensasi politik tertentu karena bersedia mengalah.

6. Deal! Jadilah Gibran Cawapres. 

Itulah kenapa Gibran berkata "Tenang Pak Prabowo, saya ada di sini" dengan meniru style Jokowi sewaktu pertama kali naik ke panggung saat diusung sebagai cawapres.

Karena itu memang titipan omongan bapaknya untuk Prabowo.

sumber gambar:kompas
sumber gambar:kompas

7. Gibran pun menjadi cawapres instan, sekaligus menjadi tumbal dari janji politik ayahnya.

Sementara SBY yang menghela nafas sembari mengelus dada, memerintahkan AHY yang gigit jari untuk merapat dan bergabung di kubu Prabowo-Gibran.

Jakarta, 1 Januari 2024

Selamat merayakan tahun baru dan tahun politik 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun