Lalu, ke mana uang yang disimpan di bank, surat berharga, dan saham itu disalurkan shingga bisa memberikan imbal balik keuntungan?
Kawan saya menceritakan bahwa dari produk-produk keuangan itulah ekonomi negara bergulir. Uang elektronik yang setiap hari berputar menggerakan ekonomi negara, masyarakat dan perusahaan.Â
Bayangkan! jika perusahaan pengelola uang elektronik, pada tahun 2019 mencatatkan transaksi senilai Rp. 145 triliun, ada berapa kepala yang terlibat dalam perputaran ekonomi tersebut? Perputaran uang elektronik saja telah menjaga ketahanan ekonomi masyarakat dan negara.
Sementara itu uang yang disimpan di bank digunakan oleh bank untuk investasi. Bentuknya bisa berupa pemberian pinjaman, membiayai suatu proyek, atau investasi di perusahaan.Â
Demikian halnya negara, memanfaatkan produk keuangan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Karenanya saat pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi berrencana untuk melanjutkan pembangunan, kita memiliki harapan agar pembiayaan pembangunan tadi diperoleh dari pembiayaan dalam negeri.Â
Karena pinjaman dalam negeri Indonesia saat ini hanya berkontribusi 0,74% dari hutang Indonesia. Bandingkan dengan Jepang, yang meraup lebih dari 50% pendanaan dalam negeri untuk menggerakkan ekonomi dan pembangunan.
Depok, 31 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H