Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Balon D'or 2019 Milik Penjaga Gawang

9 Juli 2019   07:12 Diperbarui: 9 Juli 2019   11:24 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi peraih Baloon D'or sebagai pemain terbaik dunia paling sering  dari posisi sebagai striker atau gelandang serang. Wajar saja karena tukang gedor gawang lawan dinilai sebagai penentu keberhasilan sebuah tim sepakbola. Tim sepakbola tidak akan bisa memenangkan pertandingan atau menjuarai turnamen jika lini depannya mandul gol.

Langka pemain belakang yang meraih Balon D'or, lebih langka lagi penjaga gawang yang hingga saat ini baru Lev Yashin yang meraihnya. Pemain bertahan terakhir yang pernah mendapat anugerah Balon D'or adalah Fabio Cannavaro berkat penampilannya di Juventus dan perannya memimpin timnas Italy menjuarai Piala Dunia 2006. Setelah itu, Balon D'or kembali ke tradisinya dengan menempatkan pemain lini depan sebagai nominator dan peraihnya. 

Terlebih setelah dominasi Messi dan Ronaldo, belum ada lagi pemain bertahan yang dilirik pelatih dan kapten timnas anggota FIFA untuk menerima anugerah tertinggi untuk individu pemain sepakbola tersebut.

Tetapi 2019 sepertinya akan menjadi fenomenal. Saya punya sebuah nominasi istimewa untuk balon d'or 2019. Allison Ramses Becker, penjaga gawang Liverpool dan Timnas Brazil akan menjadi peraih Balon D'or.

Apa alasannya? Tentu saja jawabannya: penampilan prima di bawah mistar. Allison Becker memegang beberapa rekor mentereng di klub maupun tim nasional.

Pertama di klub. Kuncen gawang Liverpool 2018-2019 ini berhasil menjadikan timnya sebagai tim yang paling sedikit kebobolan di Liga Premier. Hanya 22 gol bersarang di gawangnya, dari total 38 pertandingan yang dijalani di liga. Di bawah kawalannya, kalau gawang Liverpool sampai dibobol lebih dari satu kali adalah hal yang langka. Total 21 pertandingan Liga Primer Inggris, lebih dari separuh total pertandingan, menghasilkan cleansheet alias tidak bisa dijebol. Sekaligus membuatnya meraih Golden Glove 2019.

Meskipun pada akhirnya Liverpool hanya finish di urutan kedua Liga Primer Inggris dengan selisih 1 poin, lebih disebabkan banyaknya hasil seri yang diraih Liverpool dan ketidakberuntungan saja.

 Karena Liverpool hanya satu kali mengalami kekalahan, Jumlah itu paling sedikit di Liga Primer. Tiga kali lebih sedikit dibandingkan Manchester City, Sang Juara yang mengalami 4 kali kekalahan.

Sementara itu di Liga Champions, Allison menjadi penutup kelemahan Liverpool di final musim sebelumnya saat digawangi Loris Karius. Delapan kali penyelamatannya di fInal saat melawan Tottenham membuat gawang Liverpool bersih dan berhasil membawa Liverpool meraih tropi tertinggi di Benua Eropa. 

Termasuk final, dan satu kali pertandingan kandang saat secara fenomenal menyingkirkan Barcelona di semifinal, Allison berhasil mencatat 8 kali cleansheet dari total 14 pertandingan di Liga Champions.  

Di laga Copa America, Allison mencatatkan rekor lebih spektakuler. Selain membawa Brazil menjadi juara untuk ke-9 kalinya, gawang Brazil relatif bersih dari bola skema serangan pemain lawan. 

Hanya satu gol yang bersarang di final, itu pun merupakan hasil penalty. Catatan itu mengakhiri 889 menit tanpa kebobolan, sejak maret 2019, untuk penampilan di klub dan timnas.

Saat ditanyakan resep kekokohan gawangnya Allison menjawab: " Saya beruntung berdiri di belakang bek-bek tangguh" katanya merendah. Padahal penempatan posisi, kemampuan membaca permainan, dan refleknya diakui memegang peran vital dalam kegemilangan permainannya.

Juara Liga Champions, Juara Copa America, peraih golden glove di Liga Primer dan Copa America, tahun ini lengkap sudah gelar yang diraih Allison. Tinggal dilengkapi raihan Balon D'or 2019.

Saingan terberat Allison adalah langganan Balon d'or: Ronaldo, yang pada Juni tahun ini meraih juara turnamen baru, Liga Nasional Eropa. Tetapi, raihan negatif Ronaldo di Liga Champions bersama Juventus menjadi cacat yang mengurangi nilai Ronaldo. Lagipula publik sepertinya sudah agak bosan dengan dominasi Ronaldo dan Messi.

Jika saja Argentina menjuarai Copa America, insan sepakbola mungkin akan kesulitan antara memilih Ronaldo, Allison atau Messi sebagai peraih Balon d'or. 

Tetapi keberhasilan Brazil menjadi juara di tanahnya sendiri, berkat penampilan gemilang Allison, akan memudahkan penilaian para pelatih dan kapten timnas. 

Jadi, tahun 2019 ini insan sepakbola dunia menyambut momen langka, penjaga gawang berdiri di podium tertinggi untuk menerima Balon D'or sebagai pemain terbaik dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun