Karena ketika pandangan kiai tidak sesuai dengan ustad medsos ini, maka para kiai ini dipastikan akan mendapat hinaan di luar batas akal sehat.
Banyak mata yang buta. Bukan mata fisik, tapi mata hati dan mata pikiran yang tertutup oleh fanatisme dan kebencian. Sehingga pekerjaan, profesi, pengabdian dan sarana berkarya justru menjadi sebab dari caci maki dan hinaan tiada henti.Â
Padahal para penghina dan pemaki itu hidup nyaman justru karena jasa orang-orang yang mereka hina dan maki-maki.
Anda termasuk salah satu pelaku penghina profesi? Mudah-mudahan bukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H