Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Proses Pen-Suriah-an Indonesia dan Kerusuhan Pemilu 2019

26 Mei 2019   02:34 Diperbarui: 8 September 2019   18:05 3473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
konvoy US Marine ( foto dari new york post )

Ada beberapa hal yang bisa dicermati.

Pertama, tahukah anda apa yg ada di tanah galian freeport? Selama lebih dari 40 tahun dikeruk kekayaannya, Indonesia tidak pernah mengetahui detil dari hasil bumi Freeport. Berapa emas, tembaga, perak dan logam-logam yang ditemukan di sana, tidak pernah ada datanya. Sama sekali tidak pernah ada laporan mengenai itu.

Tapi bukan tembaga, bukan emasnya yang jadi biang masalah. Melainkan Uranium, yang mejadi bahan bakar dari 12 USS carrier, kapal selam dan alat-alat perang USA.

Link: energyworld.co.id | antaranews.com

Dua, dari era 2015-2018 US menambah pasukan marinirnya beberapa kali lipat di Port of Darwin australia. Dari semula hanya ada 100 personel US Marine di tahun 2013 di sana, menjadi 2500 th 2018.

Penambahan jumlah 25x lipat itu tidak sedikit.

Link: marinecorpstimes.com. Ada apa As soon as possible?

Bahkan pengamat militer bertanya-tanya mengenai tujuan penambahan pasukan secara besar-besaran ini. 

Berbeda dg pemahaman orang awam, marinir bukan pasukan laut tapi pasukan pesisir, pasukan darat yg naik dari laut. Artinya USA sedang mempersiapkan diri untuk melakukan perang darat.

Daratan mana yang paling dekat dengan port of darwin yang berpotensi jadi musuh? Tentu saja Indonesia.

konvoy US Marine ( foto dari new york post )
konvoy US Marine ( foto dari new york post )
Tiga. Pada tahun 2018 lalu AS mengaktifkan lagi pangkalan militer di Philiphina. Tidak cukup sampai di situ, AS juga membangun pangkalan militer baru di Papua Nugini. Bekerjasama dengan Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun