Ada beberapa hal yang bisa dicermati.
Pertama, tahukah anda apa yg ada di tanah galian freeport? Selama lebih dari 40 tahun dikeruk kekayaannya, Indonesia tidak pernah mengetahui detil dari hasil bumi Freeport. Berapa emas, tembaga, perak dan logam-logam yang ditemukan di sana, tidak pernah ada datanya. Sama sekali tidak pernah ada laporan mengenai itu.
Tapi bukan tembaga, bukan emasnya yang jadi biang masalah. Melainkan Uranium, yang mejadi bahan bakar dari 12 USS carrier, kapal selam dan alat-alat perang USA.
Link:Â energyworld.co.id | antaranews.com
Dua, dari era 2015-2018 US menambah pasukan marinirnya beberapa kali lipat di Port of Darwin australia. Dari semula hanya ada 100 personel US Marine di tahun 2013 di sana, menjadi 2500 th 2018.
Penambahan jumlah 25x lipat itu tidak sedikit.
Link:Â marinecorpstimes.com. Ada apa As soon as possible?
Bahkan pengamat militer bertanya-tanya mengenai tujuan penambahan pasukan secara besar-besaran ini.Â
Berbeda dg pemahaman orang awam, marinir bukan pasukan laut tapi pasukan pesisir, pasukan darat yg naik dari laut. Artinya USA sedang mempersiapkan diri untuk melakukan perang darat.
Daratan mana yang paling dekat dengan port of darwin yang berpotensi jadi musuh? Tentu saja Indonesia.