Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Evolusi BTN dan Jejak Sejarah Sebuah Keluarga

16 Februari 2019   03:11 Diperbarui: 16 Februari 2019   03:48 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh iya, sebagai informasi BTN satu-satunya bank yang bekerjasama dengan Kantor Pos dalam pelayanan nasabahnya. Dengan Tabungan BTN Batara, kita tidak hanya dapat melakukan penyetoran dan penarikan di outlet BTN dan ATM, tapi juga di Kantor Pos.

gedung postpaarbank zaman belanda (gambar: wikipedia)
gedung postpaarbank zaman belanda (gambar: wikipedia)
Kenapa Kantor Pos? Karena menurut sejarah, dahulu cikal bakal BTN adalah Postspaarbank atau Bank Kantor Pos. Sebuah bank yang didirikan oleh Belanda pada tahun 1897, lalu diubah oleh Jepang menjadi Chokin Kyoku pada tahun 1942-1945. Saat diambilalih oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950, yang diperingati sebagai hari jadi BTN, BTN diberi nama Bank Tabungan Pos. Barulah pada tahun 1963 diubah lagi menjadi Bank Tabungan Negara.

Jadi sejarah BTN itu panjang sekali loh. Sudah lebih dari satu abad dan turut mewarnai catatan perjuangan bangsa.

Bagaimana dengan saya? Tidak seperti kakak saya yang tahan banting dan memiliki jiwa wira usaha, saya hanya menjadi karyawan. Tapi dengan itu pun saya menikmati banyak kemudahan dan bantuan dari BTN.

Sebagai generasi milenial, saya sangat menikmati fasilitas belanja praktis dan kemudahan travelling yang disediakan oleh BTN dan kartu kreditnya. Jadi tidak pernah merasa khawatir kehabisan uang di jalan. Sebagai generasi milenial, belanja dan jalan-jalan mengunjungi berbagai tempat eksotik itu sudah jadi semacam kewajiban.

Kalau saat travelling harus bayar tagihan di rumah juga tidak perlu gelisah, karena pembayaran tagihan-tagihan, pembelian token listrik, sampai mengisi pulsa, bisa dilakukan melalui internet banking dan SMS banking. Bahkan sekarang pelayanan BTN sudah ada applikasi mobile-nya loh, sehingga kita lebih dimudahkan lagi. Artinya BTN tidak main-main menggarap bidang teknologi. Karena dengan meluncurkan fasilitas applikasi mobile untuk smarphone, berarti BTN sudah percaya diri dengan sistem keamanan digital yang dimilikinya. Tercatat BTN menjalin kerjasama dengan perusahaan tekknologi terkemuka sekelas Telkom dan IBM dalam memperkuat kinerja IT-nya. Waaaah,.... makin getol belanja dan jalan-jalan saja saya.

kerjasama btn-telkom ( gambar: neraca.co.id )
kerjasama btn-telkom ( gambar: neraca.co.id )
Tapi masa-masa belanja itu sudah berlalu ya. Menjelang pernikahan, prioritas keuangan saya menjadi berbeda. "Stop belanja! Stop jalan-jalan! Sementara berhemat dulu buat biaya resepsi!" Ultimatum mantan pacar saat itu. Saya mengkeret di pojokan, tidak berdaya. Mending nurut deh, daripada gagal nikah.

Jangan salah ya, nikah pun bisa dibantu BTN loh. Melalui produk tabungan BTN Siap, BTN membantu nasabahnya untuk merencanakan dan mewujudkan sebuah rencana kehidupan. Termasuk urusan menikah itu tadi.

Setelah berkeluarga, saya dan istri memanfaatkan bantuan BTN untuk perencanaan keuangan masa tua kami melalui Tabungan Pensiunan.

Masih muda kok sudah memikirkan pensiun?

Loh, untuk karyawan seperti saya memikirkan saat sudah tidak produktif itu penting loh. Jangan sampai menyesal kemudian hari, saat tubuh lemah tak berdaya. Pemikiran generasi milenial mesti jauh ke depan, dan BTN membantu saya dan keluarga untuk mengatur masa pensiun. Biarpun masa pensiun itu masih lama sih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun