Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dissa, Mantap Di Genre Pop Karena Panggilan Hati

16 Maret 2015   05:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alasan lain Dissa memilih pop adalah karena kemampuan. Mirkal mengungkapkan bahwa skill bermusik juga sangat menentukan pilihan genre sebuah band. Skill tadi menyangkut karakter suara sang vokalis, dan kemampuan serta latar belakang musik personel yang memainkan instrumen.

[caption id="attachment_403108" align="aligncenter" width="536" caption="Kompasianer serius mencatat pengalaman Dissa"]

1426458997947122738
1426458997947122738
[/caption]

Mirkal mengakui kalau kemampuan dan karakter  vokal yang dimilikinya paling cocok dengan genre Pop. Di samping itu Pop adalah genre yang meng-cover seluruh aspirasi personel Dissa, dengan pop mereka mampu saling menyeimbangkan ketika bermain musik. Nggak mungkin juga kan kalau Dissa yang sudah solid tanpa drummer memainkan musik Rock? Atau lebih aneh kalau mereka milih genre Keroncong dan Dangdut.

Kenapa nggak menciptakan genre baru aja? Dissa menjawab, menciptakan genre musik bukan hal yang mudah. Kalau pun berhasil menciptakan genre musik baru, belum tentu akan disukai masyarakat. Pada akhirnya, tanpa penggemar suatu karya musik akan hilang dari peredaran.

Ada pertanyaan dari salah satu Kompasianer. Mungkin nggak sih sebuah band seperti Dissa pindah genre atau beradaptasi terus menerus, menyesuaikan dengan genre yang sedang populer? Supaya cepat populer dan selalu laku, gitu. Dengan diplomatis Mirkal menjawab, pindah genre sangat mungkin bagi band mana pun. Karena bermusik pada dasarnya berkarya untuk dinikmati publik, sehingga kadang perlu menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Tetapi terlalu adaptatif justru akan membawa dampak negatif untuk band yang bersangkutan. Karena band menjadi tidak memiliki karakter, yang pada akhirnya tidak akan memiliki fans base dan ditinggalkan penggemar.

Tiba-tiba di tengah acara diskusi datang seorang bertopi dengan gaya unik dan super bawel. Oh,... Rupanya itu Rangga dari E-Motion Entertainment.

[caption id="attachment_403107" align="aligncenter" width="408" caption="Rangga dari E-Motion Entertainment"]

14264589401360663005
14264589401360663005
[/caption]

Baru datang, beliau langsung duduk dan menerangkanE-Motion Entertainment. E-Motion Entertainment adalah Record Label, Movie Production, Content Provider, dan Artist Management, bisnisnya tidak hanya musik tetapi dunia hiburan secara global. Label musik yang mengontrak Dissa merupakan salah satu divisi bisnis E-Motion Entertainment. Sebagai label, E-Motion berpengalaman menangani Tompi, Armada Band, Anji, Marcell, dan lain-lain, serta yang paling gress proyek Dewi Gita dan Armand Maulana.

Kenapa label sebesar E-Motion memilih Dissa untuk dikontrak, padahal genre musik pop sudah disesaki banyak pemusik? Rangga mengungkapkan beberapa alasan. Paling pertama dan utama tentu saja kualitas bermusik Dissa. Selain melihat video musik Dissa, E-Motion melihat perform langsung Dissa, membandingkannya, dan kepincut.

Menurut Rangga, ada 3 faktor yang menentukan sebuah band dapat diterima publik. Pertama kualitas musiknya, kedua lirik yang dibawakan, dan ke-tiga faktor X yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah. E-Motion yakin dengan potensi yang dimiliki Dissa, karena menilai Dissa memiliki seluruh faktor tadi. Perjalanan musik Dissa sendiri memang sudah teruji. Selama 12 tahun berkarya, Dissa telah mengikuti berbagai festival musik, bahkan pernah dikontrak label walau pun tidak berlanjut. Ketika mengikuti MeetTheLAbels Dissa menggugurkan egoisme sebagai band yang pernah dikontrak label.

Terkait pemilihan genre pop Dissa, Rangga berpandangan genre pop memang sudah sangat padat, namun pasar masih sangat terbuka menerima musik dengan karakter baru. Karena genre musik pada dasarnya cair, tidak bisa mudah dikotak-kotakkan hanya karena kemiripan tertentu. E-Motion sendiri menangani pemusik dengan berbagai genre musik untuk differensiasi. Dalam berkarya E-Motion membebaskan Dissa mengikuti passion mereka, tidak banyak ikut campur dalam kreasi karya-karya musik Dissa. Sebagai label yang lebih memahami pasar, E-Motion hanya mengarahkan Dissa agar musiknya lebih diterima publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun