"Berdiri lo gue yang duduk disini." ucapa siswi itu. Syera berdiri dan menjawab siswi itu.
 "Gue duluan yang duduk disini lo cari bangku lain aja apa susahnya." jawab Syera dengan lancang. Syera yang tidak tau kalau yang ia hadapi sekarang adalah Vani adik dari Elin.
Â
"Ohh lancang juga ya lo, lo liat aja nanti" balas Vani dengan senyum miringnya. Vani mencari bangku kosong dan duduk di sana tapi tatapannya tak pernah lepas dari Syera.
Saat jam istirahat tiba Syera keluar kelas dan hendak menuju kantin. Setelah balik dari kantin kelas Syera sedikit ribut karena ada dompet siswi lain yang hilang. Siswi yang kehilangan dompet tersebut memeriksa tas setiap murid di kelas atas se izin guru karna siswi itu sudah melaporkannya ke guru.
"Nahh ini dompet gue" pekik Laras seraya mengangkat dompet nya yang di dapat dari dalam tas Syera. Ya, yang kehilangan dompet bernama Laras. Syera sontak kaget karena ia sama sekali tidak tau dengan kejadian itu dan mengapa bisa berada dalam tasnya padahal tadi dia ke kantin untuk istirahat.
"Jadi lo yang ngambil dompet gue, hahaha pencuri juga lo ya muka aja yang polos ternyata sikap lo gini" tuduh Laras. Syera yang tidak tau apa-apa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gue ga nyuri dompet lo sumpah gue aja tadi istirahat ke kantin." Syera membela dirinya.
"Halahh gausah ngelak udah jelas-jelas ada dalam tas lo." Kali ini yang menjawab bukan Laras, tapi Vani.
"Udahlah kalo nyuri ngaku aja si, ga mampu ya lo makanya nyuru dompet gue." Laras mengatakan itu tepat di depan muka Syera. Dan ia langsung pergi meninggalkan kelas itu.
Syera hanya diam karena ia benar-benar tidak tau kenapa dompet itu bisa ada dalam tasnya.
"Haha kena kan lo makanya jangan main-main sama gue." Vani berkata tepat di telinga Syera dan menyenggol lengan Syera lalu berjalan keluar kelas.
Syera duduk di bangkunya dan menundukan kepala di atas meja. 'Baru juga hari pertama sekolah udah gini aja, gue kira orang-orang disini baik ternyata engga' Syera berbicara dalam hati.