Mohon tunggu...
Dealicious
Dealicious Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Maulidia, tapi lebih familiar ketika saya dipanggil Dea. Hobi saya membaca, menulis dan melakukan hal-hal baru. Saya tidak tahu harus mulai dari mana, tapi semoga Kompasiana membantu talent yg saya miliki.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PerEMPUan

13 Januari 2025   11:01 Diperbarui: 13 Januari 2025   11:01 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan

Perempuan

Perempuan 

Didekat sini, dijauh sana, terpantau bahwa perempuan masih menjadi yang paling nikmat disudutkan 

Juga..

Kami perempuan selalu menjadi menu terlezat pengambinghitaman

Semuanya berdecak pada kami seraya berkata

"Ck! Makanya perempuan itu.."

Liar menggerutu, seakan bernada bahwa kami tak pernah mampu

Kefaktualan suara-suara kami dinilai tak bermutu 

Dengan segala dalihnya yang basi dan tak pernah baru

Fasih kau busungkan opini

Pengkerdilan tak sekali dua kali

Kesetaraan tak perlu

Memoncong patriarki nomor satu

Duhai cecunguk bumi

Kami perempuan bergincu tak 

butuh legitimasimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun