Mohon tunggu...
Dea Eka Paskipra Dewi
Dea Eka Paskipra Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat

you only fail when you stop trying

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wawancara terhadap Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Anjir Muara Kalimantan Selatan

10 Oktober 2024   20:30 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:45 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokpri (gambar bersama responden 1 Bapak Marsiman)

                Karakteristik wetland memang akan senantiasa tergenang air. Genangan musiman berarti daratan atau tanah tersebut tergenang air ketika musim hujan. Kondisi tanah wetland yang jenuh memungkinkan genangan air mengelilingi seluruh permukaan lahan. Jenis tanah lahan basah ketika terjadi periodik atau musiman memiliki tekstur yang lunak hingga liat.

                 Bermula dari kesepakatan Konvensi Internasional tentang lahan basah yang ditandatangani pada 2 Februari 1971 di Ramsar, Iran. Konvensi tersebut juga dikenal sebagai Konvensi Ramsar. Penetapan hari lahan basah terjadi pada tahun 1996.

                  Anjir Muara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Anjir Muara terletak 19 km dari Kota Banjarmasin. Jumlah penduduk yang terdapat di kecamatan anjir muara berjumlah 22,960 jiwa. Luas wilayah Anjir Muara mencapai 116,75. km. Sebagian besar penduduk di kecamatan ini berprofesi sebagai petani, dengan sawah dan perkebunan menjadi sumber penghidupan utama. Selain pertanian, perikanan juga memainkan peran penting dalam ekonomi lokal.

                   Berdasarkan wawancara dengan beberapa responden yang terdapat pada lima desa di Kecamatan Anjir Muara, menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan basah utama mengarah pada  kegiatan pertanian dan perkebuan yang dapat berkembang pesat apa bila terus di kemabangkan, Wawancara terhadap beberapa responden di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Desa Anjir Muara Lama

 Di Desa Anjir Muara Lama, saya mewawancarai bapak Marsiman, beliau merupakan seorang petani padi. Beliau sedang menyiapkan lahan rawa kosong yang digunakan untuk penanaman bibit padi. Menurut beliau, menanam bibit padi pada rawa kosong ini memudahkan beliau dalam merawat bibit padi tanpa harus memakan biaya transportasi yang jauh serta memudahkan dalam perawatan bibit pada setiap saat.

Sumber: dokpri (gambar bersama responden 1 Bapak Marsiman)
Sumber: dokpri (gambar bersama responden 1 Bapak Marsiman)

2.  Desa Anjir Serapat Muara I

Di Desa Anjir Serapat Muara I, saya bertemu dengan ibu Halimah yang merupakan penduduk asli Desa Anjir Serapat Mauat I. Menurut beliau pemanfaatan lahan basah yang berada di desa tersebut yakni pemanfaatan lahan basah sebagai budidaya perkebuan limau dan kelapa serta pertanian Padi.

Sumber: dokpri (Gambar bersama responden 2 Ibu Halimah)
Sumber: dokpri (Gambar bersama responden 2 Ibu Halimah)

3. Desa Sungai Punggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun