"Saya bersyukur banget bisa menjalankan semuanya dengan mudah dan memang awalnya saya bener-bener seperti mimpi. Karena dengan modal uang nikah yang seadanya, akhirnya saya bisa memiliki usaha sendiri," tambah Ibnu.
Dia juga mengaku, kesuksesan yang diraihnya merupakan buah dari kesabaran dalam menjalankan usahanya. "Dengan rajin beribadah hati saya juga bisa sedikit tenang. Karena saat itu memang saya banyak sekali halangan dan rintangan. Saya sadar, semakin tinggi pohon itu tumbuh maka semakin besar juga angin yang menerpanya. Dan begitu juga hidup, semakin tinggi kita menjalankan semua niat kita maka semakin besar juga cobaan yang akan kita hadapi," kata Ibnu.
Usaha bisnis fashion batik yang dilakoni Ibnu terus mengalami peningkatan yang cukup besar. Tak puas dengan hasil kinerja di tahun 2006, 2007 dan 2010 Ibnu pun akhirnya mulai melebarkan usahanya di bidang lain.
Tak hanya grosir, ritel batik dan produksi batik. Toko online batik pun menjadi icon tersendiri. Bisnis lainnya yakni futsal center, kuliner, rental mobil mewah dan minibus, hingga bisnis properti ia kembangkan.
Bahkan dari usaha batiknya, Ibnu berhasil meraih berbagai penghargaan dari pemerintah maupun corporet dunia bisnis lainnya. Ia juga berhasil memecahkan rekor muri dengan katagori Cap Batik raksasa bermotif mega mendung.
Tak hanya itu, kini nama Ibnu Riyanto pun sudah mulai dikenal oleh lapisan masyarakat Indonesia, sebagai pengusaha muda kreatif dan inovatif. Namun saat ditanya terkait keberhasilannya itu, Ibnu yang kesehariannya berpenampilan sederhana itu pun mengaku belum puas dengan capaian bisnis yang telah diraihnya. Ibnu berniat terus melakukan ekspansi usaha ke berbagai daerah, khususnya di wilayah Cirebon, agar bisa lebih banyak memberikan manfaat bagi orang lain.
"Dengan semakin banyak bidang usaha khususnya batik, paling tidak saya bisa berbuat lebih baik dan lebih bermanfaat buat orang lain. Bisa membuat peluang kerja dan dapat mengurangi angka penggguran. Bagi saya semua ini belum apa-apa, karena saya liat masih banyak masyrakat yang membutuhkan pekerjaan dan kalau saya berhenti disini, saya tidak bisa membantu mereka semua," harap Ibnu.###
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H