Ibnu Riyanto pria asal Cirebon yang lahir 1 Oktober 1988 ini, merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara. Ibnu yang semasa kecil dikenal sebagai anak "nakal" itu, kini berubah menjadi sosok pengusaha muda, seorang enterpreneur Batik Trusmi Cirebon.
Sejak mengawali usahanya, Ibnu selalu melakukan inovasi yang berbeda dengan kebanyakan pengusaha batik lainnya di Trusmi. Ibnu mulai berwirausaha sejak lulus SMA tahun 2006, bersamaan dengan hari pernikahnnya. Model ternama Sally Giovanny menjadi pilihan Ibnu untuk mengaruhi bahtera rumah tangga.
Kesuksesan suami tak lepas dari peran istri, kalimat itulah yang menjadi motivasi Ibnu untuk menjadikan Sally tak hanya sebagai istri, tetapi juga sebagai partner bisnis.
Keinginan mengawali bisnis cukup menggebu. Bukannya asik berbulan madu, malam pertama pasangan Ibnu-Sally justru dihabiskan untuk berdiskusi soal rencana bisnis mereka.
Selang satu tahun menjalani pernikahannya bersama model cantik itu, terobosan demi terobosan dilakukan Ibnu, hingga pada 2007, dengan tekad yang kuat Ia mendirikan Toko Batik Bernama IBR, kepanjangan dari "Ibnu bari rabi" yang dalam bahasa Indonesia berarti "Ibnu bersama istri".
Uang sebesar 17 juta rupiah yang terkumpul dari para undangan pesta pernikahan mereka dijadikan modal utama bisnis batik IBR. Kesederhanaan dan kerja keras Ibnu dan Sally perlahan membuahkan hasil. Ibnu pun mulai mempromosikan batik di kalangan masyarakat Cirebon.
Berbagai aral dan rintangan mengawali bisnis kerap dihadapi Ibnu. Namun, dengan rasa percaya diri dan semangatnya Ibnu pun terus berusaha memasarkan batik IBR agar dikenal tak hanya oleh warga Cirebon, namun juga para pendatang dari luar kota.
Dikisahkan Ibnu, untuk mempromosikan batik jualannya ia lakukan dengan cara berkeliling dari kampung Trusmi ke kampung lainnya. Tentu itu dilakukan bersama sang istri yang selalu memberinya motivasi sukses.
“Semua saya kerjakan dengan penuh semangat dan ikhlas. Awalnya saya sempet ragu cuma setelah saya mengungkapnya kepada istri saya istri saya bilang jika kita serius dan sabar dalam menjalani usaha, maka pasti akan berhasil. Dari situlah saya mulai semangat kembali,” ujar Ibnu.
Dari waktu ke waktu, progres usaha "Si Anak Nakal" ini terus berkembang maju. Hingga di tahun 2008, Ibnu sukses memposisikan IBR sebagai branch batik Trusmi. Semangatnya untuk menjadikan Batik khas Cirebon agar Go Nasional dan Go International membuat ia terus berinovasi.
Ibnu menyadari setiap usaha tentu harus diiringi dengan doa. Ada campur tangan Tuhan dalam setiap langkahnya. Setelah sukses mengibarkan IBR, pada tahun 2010, Ibnu kembali mendirikan Pusat Grosir Batik Trusmi berlokasi tak jauh dari pintu sentra batik Trusmi.
"Saya bersyukur banget bisa menjalankan semuanya dengan mudah dan memang awalnya saya bener-bener seperti mimpi. Karena dengan modal uang nikah yang seadanya, akhirnya saya bisa memiliki usaha sendiri," tambah Ibnu.
Dia juga mengaku, kesuksesan yang diraihnya merupakan buah dari kesabaran dalam menjalankan usahanya. "Dengan rajin beribadah hati saya juga bisa sedikit tenang. Karena saat itu memang saya banyak sekali halangan dan rintangan. Saya sadar, semakin tinggi pohon itu tumbuh maka semakin besar juga angin yang menerpanya. Dan begitu juga hidup, semakin tinggi kita menjalankan semua niat kita maka semakin besar juga cobaan yang akan kita hadapi," kata Ibnu.
Usaha bisnis fashion batik yang dilakoni Ibnu terus mengalami peningkatan yang cukup besar. Tak puas dengan hasil kinerja di tahun 2006, 2007 dan 2010 Ibnu pun akhirnya mulai melebarkan usahanya di bidang lain.
Tak hanya grosir, ritel batik dan produksi batik. Toko online batik pun menjadi icon tersendiri. Bisnis lainnya yakni futsal center, kuliner, rental mobil mewah dan minibus, hingga bisnis properti ia kembangkan.
Bahkan dari usaha batiknya, Ibnu berhasil meraih berbagai penghargaan dari pemerintah maupun corporet dunia bisnis lainnya. Ia juga berhasil memecahkan rekor muri dengan katagori Cap Batik raksasa bermotif mega mendung.
Tak hanya itu, kini nama Ibnu Riyanto pun sudah mulai dikenal oleh lapisan masyarakat Indonesia, sebagai pengusaha muda kreatif dan inovatif. Namun saat ditanya terkait keberhasilannya itu, Ibnu yang kesehariannya berpenampilan sederhana itu pun mengaku belum puas dengan capaian bisnis yang telah diraihnya. Ibnu berniat terus melakukan ekspansi usaha ke berbagai daerah, khususnya di wilayah Cirebon, agar bisa lebih banyak memberikan manfaat bagi orang lain.
"Dengan semakin banyak bidang usaha khususnya batik, paling tidak saya bisa berbuat lebih baik dan lebih bermanfaat buat orang lain. Bisa membuat peluang kerja dan dapat mengurangi angka penggguran. Bagi saya semua ini belum apa-apa, karena saya liat masih banyak masyrakat yang membutuhkan pekerjaan dan kalau saya berhenti disini, saya tidak bisa membantu mereka semua," harap Ibnu.###
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H