c. Faktor Eksternal
- Kualitas Koneksi Internet
Kualitas koneksi internet dapat memengaruhi kelancaran sesi cyber counseling dan mengganggu proses konseling.
- Lingkungan Konseli
Lingkungan konseli dapat memengaruhi fokus dan konsentrasi selama sesi cyber counseling. Faktor-faktor seperti kebisingan atau gangguan dari orang lain dapat menghambat proses konseling.
Mengukur efektivitas cyber counseling masih menjadi tantangan. Keterbatasan pengukuran, keterbatasan waktu, dan faktor eksternal dapat menyulitkan untuk menilai efektivitasnya secara akurat. Namun, dengan mengatasi tantangan ini, kita dapat memastikan bahwa layanan cyber counseling benar-benar efektif dan bermanfaat bagi konseli.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Cyber Counseling atau konseling online telah menjadi alternatif yang populer dalam memberikan layanan konseling dan dukungan kepada individu. Meskipun layanan ini memiliki banyak manfaat, efektivitasnya masih menjadi topik yang diperdebatkan. Generasi milenial dan generasi Z, yang tumbuh di era revolusi industri 4.0, sangat terhubung dengan teknologi dan media sosial. Konselor perlu mengembangkan keilmuan sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi tersebut. Cyber counseling dapat dilakukan melalui berbagai format, seperti e-konseling, cyber counseling, atau virtual counseling, menggunakan teknologi komunikasi seperti email, chat, atau video live sessions. Evaluasi dan pengukuran efektivitas layanan ini melibatkan aspek-aspek seperti membangun hubungan yang baik, mengukur perubahan, menjaga keamanan dan privasi, serta menjaga kerja sama yang baik antara konselor dan klien. Dengan mengatasi tantangan yang ada dan terus mengembangkan praktik terbaik, layanan cyber counseling memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat yang optimal dalam memberikan dukungan psikologis dan konseling jarak jauh.
Referensi:
Amani, Nasanin. (2007). Investigating The Nature, The Prevalence, And Effectiveness Of Online Counseling, A Thesis, Department of Educational Psychology, Administration and Counseling. California: State university Long Beach.
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Millenial. Jakarta: KemenPPA.
Bina Nusantara. (2023). “Mengenal Gen Z”. https://parent.binus.ac.id/2023/09/mengenal-gen-z/. Diakses pada 25 Mei 2024.
Devi, Linda Meilisa., Nadiva Afni Azizah, Suryadi MA. (2022). “Cyber Counseling: Sebuah Solusi Layanan Konseling di Tengah Pandemi Covid-19”. Proceeding of International Conference on Islamic Guidance and Counseling, 2.
Ifdil, Pelayanan e-Konseling Pengolahan Hasil Pengadministrasian Alat Ungkap Masalah (AUM) dengan Menggunakan Program Aplikasi. Paper Persented at the Seminar Internasional Bimbingan dan Konseling Dalam rangka Kongres XI dan Konvensi Nasional XVI ABKIN. 2009.
Jerizal P & Hanung S. (2017). “Kajian Konseptual Layanan Cybercounseling”. Jurnal Konselor, 6 (1).
Nakhma’ussolikhah, (2017). “Studi Tentang Penggunaan Cybercounseling Untuk Layanan Konseling Individual Bersama Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Unu Cirebon”. Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam, 2(1).