Mohon tunggu...
Chinintya Widia Astari
Chinintya Widia Astari Mohon Tunggu... Penulis - Pecandu Insight

Seorang pembaca dan penulis ulung

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

MOS atau MPLS?

18 Juli 2016   04:11 Diperbarui: 18 Juli 2016   08:21 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa orientasi yang tidak lagi menjadi tanggungjawab OSIS karena mencegah adanya kekerasan. Saya setuju, memang dengan melibatkan lagi senior sama saja MPLS berujung musibah (lagi). Namun menurut saya kedepanya jika MPLS sudah berjalan dengan baik dan berhasil mengurangi tingkat kekerasan, ada baiknya OSIS kebali dilibatkan dalam masa orientasi. Mengapa? Jika masa orientasi dilakukan dengan cara yang benar, maka masa orientasi bisa membuat jalinan pertemanan positif antar angkatan (senior dan junior). Selain itu, menurut saya agak aneh jika kegiatan seperti ini saja di jalankan oleh guru. Apalagi masa orientasi pada jenjang SMA/setara, yang dimana seharusnya senior pada jenjang ini bisa lebih berpikir cerdas dibanding dengan senior pada jenjang lain seperti SMP. 

Dulu, SMA tempat dimana saya bersekolah bukanlah salah satu sekolah yang kejam dalam menjalani masa orientasi. Masa orientasi berjalan manusiawi dibandingkan sekolah lainya. Saat saya menjadi OSIS, kepala sekolah sangat menekankan bahwa kita sama sekali tidak boleh menggunakan kekerasan dan bully. Dalam kata lain harus bersikap baik terhadap junior. Namun, kami tetap menggunakan atribut. Tetapi tidak merepotkan seperti biasanya. Angkatan OSIS selanjutnya, masa orientasi berjalan lebih enteng. Saya melihat mereka hanya memakai name tag berwarna putih yang di peniti pada kantung baju sekolah  itupun kalau saya tidak salah, name tag sudah disediakan dari pihak sekolah. Jadi siswa baru sama sekali tidak direpotkan.

Bagaimana bisa bully dan kekerasan tidak terjadi pada masa orientasi di sekolah saya? dan hal yang tidak diperlukan bisa berkurang dengan berjalanya waktu? Karena disana mereka sadar bahwa bully memang tidak perlu dilakukan. Masa orientasi bukan tempat bagi senior bersenang-senang. Jadi, pokok permasalahanya bukan pada kegiatan MOS itu sendiri, tetapi manusia yang terlibat didalamnya.

Semoga MPLS dapat berjalan sesuai rencana dan tindakan kekerasan serta bully benar-benar bisa terhapuskan. 

Sumber : 

news.liputan6.com

www.wowmenariknya.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun