Namun kemunculan motor listrik di Indonesia menjadi pilihan alternatif yang sangat baik bagi masyarakat yang sedang mencari motor dengan harga yang murah dan untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari yang ringan.
"Saya membeli motor listrik karena desain dan bentuknya yang simpel. Saya beli dengan harga yang murah, selain itu biaya pengisian daya juga terbilang murah kebetulan juga butuh untuk aktivitas sehari-hari buat orang rumah buat antar-jemput anak" jelas Pak Dani mengenai keputusannya membeli motor listrik.
Berbeda dengan kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar bensin yang perlu mengeluarkan dana mulai dari Rp10.000/liter, tarif pengisian daya baterai motor listrik dibanderol mulai dari Rp8.000 dan dengan daya baterai penuh dapat menempuh jarak hingga 50 km.
Walaupun murah dan ramah lingkungan, motor listrik ini ternyata masih terdapat kekurangan bagi pemilik atau penggunanya. Baik secara fasilitas seperti tempat pengisian bahan daya yang belum tersedia di setiap wilayah dan bengkel khusus motor listrik yang masih jarang ditemui.
"Sebagai pemilik motor listrik memang betul saya merasakan beberapa kekurangan selama pemakaian. Yang paling saya rasakan itu ketika daya baterai habis buat saya tidak mudah mencari SPBU GES (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Green Energy Station) jadi saya perlu hati-hati dan menentukan estimasi jarak pemakaian agar tidak habis daya ditengah jalan. Selain itu juga untuk cari spare part motor listrik ini susah banget karena bengkel khusus motor listrik masih jarang di sekitar wilayah saya" ucap Pak Dani dalam menjelaskan kendala yang dialami selaku pemilik motor listrik.
Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat alasan kenapa masyarakat masih enggan untuk beralih dari motor biasa ke motor listrik. Hal tersebut karena masih terdapat banyak kekurangan pada motor listrik dan belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Baik secara kualitas dan ditambah pemerintah yang masih belum menyeimbangi fasilitas bagi motor listrik itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H