Mohon tunggu...
djarot tri wardhono
djarot tri wardhono Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis apa saja, berbagi dan ikut perbaiki negeri

Bercita dapat memberi tambahan warna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gementing Asa di Dua Puluh Menit

27 Juli 2021   14:14 Diperbarui: 27 Juli 2021   14:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pembeli yang memesan bungkusan makanan tak banyak. Mbak Umi lebih banyak menganggur dibandingkan melayani pelanggan. Piring-piring makan hanya ditumpuk di lemari. Pekerjaan menyuci piring dan gelas, sudah tak dilakukannya lagi.

Modalku sudah mulai tergerus. Ini kali kedua terjadi. Setahun yang lalu aku cenderung menutup warungku.  Sekarang, aku hanya sekedar bertahan saja.

***

Ada secercah harapan. Bangku dan mejaku bisa digelar. Dua puluh menit,  gementing, gementang, dan deru si bebek dalam genggaman asaku. Asaku di dalam gementing dua puluh menit.

Depok, 27 Juli 2021 

(perpanjangan ppkm level 4)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun