Mohon tunggu...
Dbee Curly
Dbee Curly Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I wanna be blogger regularly, but always have excuses. hoho.. sorry to my self :D\r\n\r\nhttp://dbeecurly.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cokelat Sebelum Valentine

11 Februari 2012   09:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Papa..."

"Ya, Nak?"

"Hmm... Gak papa."

"Loh, cerita aja."

"Pingin cokelat."  Kulihat Papa terdiam, jadi merasa bersalah sekali, kukutuk diriku yang tak pernah bisa menahan keinginan. Kuingat jelas setahun lalu, bulan Februari juga Papa menyediakan satu kerdus besar cokelat Delphi di rumah yang mana malah saking banyaknya sampai eneg tak ada yang mau.

"Ah, Papa.. Lingga cuma bercanda kok, gimana hasil kebun Pa? Singkongnya uda besar-besar lum? malah jadi pingin singkong nih. hehehe.."

"Dasar kamu, pinginnya apa aja sih sampai gembul."

"Yeee.. enak aja, udah ga gembul lagi yaa.. kurusan dikit ni Pa. udah cocok jadi model majalah. hahaha.."

"Iya, majalah perawatan binatang khan? hahaha..."

Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang Lingga. Padahal Papaku bukan kalangan artis tapi kenapa banyak yang mengejarnya dan selalu datang tiba-tiba, yang datangpun gak tanggung-tanggung, mereka berbadan besar dan beraut muka garang seperti saat aku mengintip di balik jendela. Menyeramkan.

Papa mengajakku meninggalkan kota yang ku kenal itu ke desa sepi penduduk. Desa ini sejuk sekali, sebelah rumah kecil yang kami tinggali ini ada sungai yang namanya Lingga (dibaca: Linggo), cantik ya namanya seperti namaku. Kata Papa, ini tanah eyang dan eyang juga yang beri nama Lingga padaku, seperti sungai yang tak ada ujungnya, eyang mau aku selalu berbelas kasih tak ada habisnya pada sesama  seperti sungai Lingga.

Aku berbisik pada doa malamku: "Tuhan sampaikan salam buat Eyangku yang di surga ya, bilang Lingga mau berbelas kasih, Lingga rela tinggal di rumah kecil belum berkeramik lantainya asal Papa ada di dekat Lingga. Eyang, Lingga pingin cokelat di bulan Februari seperti tahun lalu sewaktu Lingga masih di rumah bertingkat itu, ga perlu lah tepat 14 Februari, sebelum Valentine juga gak' papa, nanti malam kirimkan cokelat sebelum Valentine pesanan Lingga yah. ditunggu. Amin, terimakasih Tuhan, terimakasih Eyang. Lingga bobo dulu, besok mau nyuci baju banyak."

"Linggaaaaa... sini. sini Nak"

"Iyaaaa Papa.. Lingga masih asyik main di kaliii (#sungai) niih.."

"Sini cepetannn.."

"Iih Papa kenapa siih, tumben-tumbennya nyuruh cepet-cepet balik ke rumah, lagi seru padahal, cucian kan udah Lingga cuci semua dan belum kering tuh masih di jemuran."

"sstt...diem dulu, itu kado Cokelat sebelum Valentine yang kamu minta sama Eyang di surga."

"Maap ya Lingga, Papa belum sempet ke kota, tadi Papa ketemu Pakdhe Sri di kebun, Papa mampir ke rumahnya liat Budhe Sri lagi buat gula aren, jadi keinget doa Lingga tadi malam yang bisik-bisik itu. Cokelatnya diganti Gula Aren gak' papa kan Nak?"

Aku mengangguk setuju, diam, pipi telah basah bukan karena air sungai Lingga tapi karena mata Lingga keluar air, Cokelat Sebelum Valentine ini rasanya lebih Nano-nano.

Happy Valentine Day all :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun