Aku berbisik pada doa malamku: "Tuhan sampaikan salam buat Eyangku yang di surga ya, bilang Lingga mau berbelas kasih, Lingga rela tinggal di rumah kecil belum berkeramik lantainya asal Papa ada di dekat Lingga. Eyang, Lingga pingin cokelat di bulan Februari seperti tahun lalu sewaktu Lingga masih di rumah bertingkat itu, ga perlu lah tepat 14 Februari, sebelum Valentine juga gak' papa, nanti malam kirimkan cokelat sebelum Valentine pesanan Lingga yah. ditunggu. Amin, terimakasih Tuhan, terimakasih Eyang. Lingga bobo dulu, besok mau nyuci baju banyak."
"Linggaaaaa... sini. sini Nak"
"Iyaaaa Papa.. Lingga masih asyik main di kaliii (#sungai) niih.."
"Sini cepetannn.."
"Iih Papa kenapa siih, tumben-tumbennya nyuruh cepet-cepet balik ke rumah, lagi seru padahal, cucian kan udah Lingga cuci semua dan belum kering tuh masih di jemuran."
"sstt...diem dulu, itu kado Cokelat sebelum Valentine yang kamu minta sama Eyang di surga."
"Maap ya Lingga, Papa belum sempet ke kota, tadi Papa ketemu Pakdhe Sri di kebun, Papa mampir ke rumahnya liat Budhe Sri lagi buat gula aren, jadi keinget doa Lingga tadi malam yang bisik-bisik itu. Cokelatnya diganti Gula Aren gak' papa kan Nak?"
Aku mengangguk setuju, diam, pipi telah basah bukan karena air sungai Lingga tapi karena mata Lingga keluar air, Cokelat Sebelum Valentine ini rasanya lebih Nano-nano.
Happy Valentine Day all :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H