Transformasi Pendidikan Global: Tantangan dan Solusi untuk Generasi Mendatang
Â
Dayu Maghfira IkhwanidaÂ
Universitas Negeri Malang
dayu.maghfira.2101516@students.um.ac.id
SutarnoÂ
Universitas Negeri Malang
ABSTRACT: In the midst of the challenges faced in the contemporary era, such as limited access to education, rapid technological advances, socio-economic changes, and the demands of the world of work, the transformation of education throughout the world has become very important. The right to education is not only important, it is also important for producing a generation that is ready to adapt. In this article, we will discover the major problems facing education systems around the world, such as digital disparities, lack of curriculum relevance, and gender and geographic inequality. In addition, this article offers solutions for building a sustainable and adaptive education system, such as the use of technology, teacher training, inclusive education, and global collaboration. This research provides insights that can be applied in education policy and practice, especially in developing countries, to meet future needs.
Keywords: Education, transformation, technology, inclusivity, sustainability
Â
ABSTRAK: Di tengah tantangan yang dihadapi di era kontemporer, seperti keterbatasan akses ke pendidikan, kemajuan pesat teknologi, perubahan sosial-ekonomi, dan tuntutan dunia kerja, transformasi pendidikan di seluruh dunia menjadi sangat penting. Hak untuk pendidikan tidak hanya penting, tetapi juga penting untuk mencetak generasi yang siap untuk adaptasi. Dalam artikel ini, kita akan menemukan masalah besar yang dihadapi sistem pendidikan di seluruh dunia, seperti disparitas digital, kurangnya relevansi kurikulum, dan ketimpangan gender dan geografis. Selain itu, artikel ini menawarkan solusi untuk membangun sistem pendidikan yang berkelanjutan dan adaptif, seperti penggunaan teknologi, pelatihan guru, pendidikan inklusif, dan kolaborasi global. Penelitian ini memberikan wawasan yang dapat diterapkan dalam kebijakan dan praktik pendidikan, terutama di negara-negara berkembang, untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
Kata Kunci: Pendidikan, transformasi, teknologi, inklusivitas, keberlanjutan
Â
- PENDAHULUANÂ
Salah satu elemen penting dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya suatu negara adalah pendidikan. Pendidikan adalah hak asasi manusia dan sangat penting untuk membangun masyarakat yang lebih baik, adil, dan maju. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas tinggi. Meskipun pendidikan dianggap sebagai hak universal, masih banyak tantangan yang dihadapi untuk memberikan pendidikan yang merata dan inklusif di seluruh dunia (Jaya and Bekelanjutan 2023). Dunia pendidikan tidak hanya menghadapi masalah teknis, tetapi juga menghadapi tuntutan yang semakin kompleks dari dunia kerja. Dengan pertumbuhan industri 4.0 dan kemajuan teknologi yang pesat, keterampilan yang dibutuhkan oleh pekerja harus berubah. Sistem pendidikan harus terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus berubah. Ini karena pendidikan harus menyiapkan generasi muda dengan keterampilan digital, kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
Selain itu, sistem pendidikan menghadapi tantangan karena tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks. Keterampilan yang lebih relevan dan up-to-date, seperti keterampilan digital, kreativitas, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan cepat, diperlukan untuk bekerja di dunia modern. Pendidikan harus dapat mengantisipasi perubahan ini dengan menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan industri masa depan. Keterampilan yang dibutuhkan saat ini tidak sama dengan yang dibutuhkan sepuluh tahun yang lalu, yang berarti bahwa pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Terlepas dari kesulitan-kesulitan ini, masih ada peluang untuk mengubah pendidikan di seluruh dunia. Salah satu peluang adalah menggunakan teknologi untuk meningkatkan akses ke pendidikan, terutama di wilayah terpencil dan kurang berkembang. Pembelajaran online dan platform digital dapat membantu siswa di seluruh dunia mengakses pelajaran yang sama, meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, teknologi dapat mendorong kerja sama antarnegara dan organisasi internasional untuk mengatasi kesenjangan pendidikan.
Sistem pendidikan harus berkelanjutan, yang merupakan komponen penting lainnya dalam menghadapi tantangan global. Sistem pendidikan harus mengajarkan prinsip-prinsip yang mendukung keberlanjutan sosial dan lingkungan serta mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global seperti ketidaksamanan dan perubahan iklim (Muliadi and Nasri 2023). Karena transformasi pendidikan global memerlukan upaya kolektif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan organisasi internasional, mereka semua harus bekerja sama untuk mencari solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan memastikan bahwa pendidikan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hidup setiap orang. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tantangan utama dalam pendidikan global serta solusi strategisnya.
- METODE PENELITIANÂ
Untuk memeriksa tantangan dan solusi dalam transformasi pendidikan global, penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Pendekatan ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang relevan, seperti laporan internasional, artikel ilmiah, publikasi organisasi non-pemerintah, dan kebijakan pendidikan dari berbagai negara. Studi literatur juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tren saat ini dalam transformasi pendidikan global. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini dikumpulkan melalui pencarian dan analisis berbagai sumber yang berkaitan dengan topik pendidikan global. Laporan yang membahas status pendidikan global, termasuk kualitas pendidikan, ketimpangan akses, dan dampak dari berbagai kebijakan pendidikan di berbagai negara. Selain itu, penelitian ini melihat studi ilmiah tentang inovasi dalam sistem pendidikan, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan strategi inklusif untuk memberikan pendidikan kepada kelompok marginal (Ma'arif and Nursikin 2024).
Selanjutnya, data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif menggunakan teknik analisis konten. Teknik ini digunakan untuk melihat berbagai tema dan pola yang muncul dari literatur saat ini, serta untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai perspektif tentang masalah yang dihadapi dalam pendidikan global dan solusi yang telah ditawarkan. Selama proses analisis ini, peneliti berusaha untuk menemukan masalah utama yang berkaitan dengan ketimpangan akses pendidikan, kemajuan teknologi, dan tuntutan dunia kerja terhadap sistem pendidikan. Selain itu, peneliti juga meninjau berbagai solusi yang diusulkan oleh para ahli dalam hal kebijakan pendidikan dan penerapan teknologi dalam proses belajar mengajar (Waruwu, Ndraha, and Lase 2022).
Selain itu, sebagai bagian dari analisis, penelitian ini menilai relevansi solusi yang ditawarkan dengan keadaan di negara-negara berkembang. Fokus ini penting karena banyak tantangan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, termasuk keterbatasan sumber daya, infrastruktur pendidikan yang kurang memadai, dan hambatan sosial-ekonomi. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi yang sesuai dengan kondisi khusus negara-negara tersebut serta memberikan rekomendasi tentang bagaimana negara-negara berkembang dapat memanfaatkan teknologi dan kerja sama internasional untuk mencapai tujuan ini.
Selain itu, penelitian ini mengkaji beberapa studi kasus dari negara-negara yang telah melakukan reformasi pendidikan yang berhasil, dengan penekanan pada kebijakan dan strategi yang berhasil meningkatkan akses pendidikan dan kualitas pembelajaran. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih konkret tentang bagaimana penerapan teknologi yang tepat dan kebijakan yang direncanakan dapat mengatasi berbagai masalah dalam pendidikan global. Secara keseluruhan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang transformasi yang terjadi dalam pendidikan di seluruh dunia dan untuk menemukan langkah-langkah yang dapat diambil untuk membuat sistem pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam proses membuat kebijakan pendidikan yang lebih baik, terutama di negara-negara yang menghadangnya.
- HASIL DAN PEMBAHASANÂ
Pendidikan di seluruh dunia menghadapi banyak masalah yang bersifat kompleks dan saling terkait. Penelitian ini menemukan bahwa ketimpangan akses pendidikan masih sangat mencolok, terutama antara negara maju dan negara berkembang. Jutaan anak tidak memiliki akses yang memadai ke pendidikan dasar di banyak negara berkembang, terutama di Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara (Zidan et al. 2024). Keluarga yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit cenderung memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal daripada pendidikan anak-anak mereka. Kemiskinan menjadi penghalang utama. Selain itu, bencana alam dan konflik bersenjata menghalangi banyak anak untuk pergi ke sekolah di beberapa wilayah.
Faktor geografis juga memengaruhi keterbatasan akses ini. Sekolah-sekolah di daerah pedesaan atau terpencil seringkali jauh dari tempat tinggal siswa, yang membuatnya sulit untuk pergi ke sekolah setiap hari. Infrastruktur pendidikan yang kurang memadai juga menjadi hambatan utama di beberapa negara. Kekurangan fasilitas, guru yang berpengalaman, dan bahan ajar yang memadai adalah contoh dari masalah ini. Laporan UNESCO menyatakan bahwa di seluruh dunia ada sekitar 263 juta anak yang masih tidak bersekolah, yang mencakup lebih dari 60 juta anak usia dasar (usia sekolah dasar) (Aji et al. 2023). Kesimpangan ini menunjukkan betapa besarnya tantangan yang dihadapi dalam menyediakan pendidikan yang merata dan inklusif di seluruh dunia.
Pergeseran teknologi menimbulkan tantangan besar bagi pendidikan di seluruh dunia, selain keterbatasan akses. Cara pendidikan diberikan, terutama dalam hal penggunaan alat digital di ruang kelas dan pembelajaran online, dapat diubah oleh teknologi. Tetapi beberapa negara tidak memiliki infrastruktur yang mendukung pemanfaatan teknologi tersebut. Akses internet yang stabil dan perangkat digital masih terbatas di negara-negara berkembang, yang membuat banyak siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran online yang semakin populer di era modern. Sebaliknya, di negara-negara maju, teknologi telah menjadi bagian penting dari pendidikan, dan sekolah-sekolah di sana sudah menggunakan pembelajaran berbasis teknologi secara luas. Hal ini membuat perbedaan antara negara-negara maju dan negara-negara yang masih tertinggal semakin besar.
Tuntutan dunia kerja yang semakin cepat berubah juga menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan. Transformasi industri, seperti revolusi industri 4.0 yang mengedepankan otomatisasi, kecerdasan buatan, dan internet of things, mengharuskan pendidikan untuk beradaptasi dengan cepat agar dapat memenuhi kebutuhan keterampilan baru yang muncul (Agustin et al. 2024) . Pendidikan tradisional, yang berfokus pada pembelajaran teori dan hafalan, kini tidak lagi cukup untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja yang kompetitif dan terus berkembang. Kemampuan digital, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan bekerja dalam tim menjadi sangat penting di era modern. Namun, transformasi kurikulum pendidikan untuk mencakup keterampilan ini masih sulit dilakukan di banyak negara, terutama negara berkembang. Pendidikan di banyak tempat masih berpusat pada keterampilan kognitif dan kurang memperhatikan keterampilan non-kognitif yang semakin dicari oleh dunia kerja. Oleh karena itu, diperlukan reformasi pendidikan yang berpusat pada pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah, keterampilan teknologi, dan komunikasi yang relevan dengan tuntutan pasar kerja di seluruh dunia.
Ada beberapa cara untuk mengubah pendidikan di seluruh dunia. Salah satunya adalah penggunaan teknologi dalam pendidikan, yang dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam pendidikan, diharapkan lebih banyak siswa akan memiliki akses ke pendidikan berkualitas tinggi tanpa memperhatikan status ekonomi atau lokasi geografis mereka. Namun, infrastruktur pendidikan yang memadai diperlukan, terutama di negara-negara berkembang, untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Ini mencakup menyediakan perangkat digital, memiliki koneksi internet yang stabil, dan memberikan instruksi kepada pendidik tentang cara menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Dalam hal ini, kolaborasi antara sektor swasta dan sektor publik sangat penting. Banyak perusahaan teknologi, seperti Microsoft dan Google, telah bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk memberikan perangkat teknologi dan pelatihan kepada lembaga pendidikan di negara-negara berkembang.
Selain itu, pendekatan pendidikan inklusif menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kelompok masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak dengan disabilitas, memiliki akses yang sama ke pendidikan. Kebijakan pendidikan inklusif telah diterapkan di beberapa negara, dan prioritas utamanya adalah memberikan akses ke pendidikan kepada masyarakat yang terpinggirkan. Misalnya, telah terbukti bahwa program yang mendukung pendidikan bagi anak perempuan dapat mengurangi kesenjangan gender dan meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa setiap kelompok masyarakat tidak tertinggal dalam proses pendidikan global, kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis gender harus terus didorong.
Peneliti menemukan melalui studi kasus yang dilakukan pada berbagai negara bahwa kebijakan proaktif dan berbasis data adalah ciri khas dari negara-negara yang berhasil meningkatkan kualitas pendidikan. Misalnya, sistem pendidikan Finlandia memanfaatkan pendekatan yang mengutamakan keterlibatan aktif guru, kurikulum yang fleksibel, dan pemanfaatan teknologi yang efektif. Selain itu, negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapura berhasil melakukan reformasi pendidikan dengan menekankan peningkatan keterampilan abad 21 dan peningkatan kualitas pengajaran melalui pelatihan guru yang berkelanjutan (Nadia et al. 2024). Namun, penerapan solusi ini memerlukan persiapan yang cermat dan penyesuaian dengan keadaan khusus negara berkembang. Negara-negara berkembang harus berkolaborasi dengan negara maju dan mendapatkan dukungan finansial dan teknis dari organisasi internasional. Dengan kolaborasi internasional ini, transformasi pendidikan dapat dilakukan secara merata di seluruh dunia.
Meskipun transformasi pendidikan global menghadapi banyak masalah, juga menawarkan banyak solusi potensial untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di seluruh dunia. Pendidikan global harus mencapai standar yang setara dan relevan dengan kebutuhan masa depan dengan memperkuat pemanfaatan teknologi, pendidikan inklusif, dan pengembangan keterampilan abad 21 (Syafitri, Nurhafidz, and Rahman 2024). Namun, untuk mencapai tujuan ini, pemerintah, sektor swasta, dan organisasi internasional harus bekerja sama untuk mencapainya.
- KESIMPULAN DAN SARANÂ
KESIMPULAN
Di tengah tantangan era modern yang terus berkembang, transformasi pendidikan global adalah kebutuhan mendesak (Nawawi and Aliyyah 2024). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendidikan di seluruh dunia menghadapi sejumlah masalah utama. Ini termasuk kurangnya akses ke pendidikan, keterbatasan pada infrastruktur dan teknologi, serta kekurangan kemampuan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan dunia kerja modern. Kelangkaan akses ke pendidikan, terutama di negara-negara berkembang, menunjukkan bahwa, meskipun pendidikan dianggap sebagai hak dasar, banyak anak dan orang dewasa yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi.
Pendidikan di seluruh dunia juga harus menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Terlepas dari kenyataan bahwa teknologi dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, perbedaan dalam pemanfaatan teknologi antara negara maju dan berkembang hanya memperparah ketimpangan yang ada. Selain itu, sistem pendidikan harus segera beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks untuk mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan digital, pemikiran kritis, dan inovasi.
Namun demikian, ada banyak solusi strategis yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Pendidikan yang lebih merata dan berkualitas dapat dicapai melalui penggunaan teknologi dalam pendidikan, peningkatan pendidikan inklusif, dan penyesuaian kurikulum untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Negara-negara yang telah berhasil dalam transformasi pendidikan, seperti Finlandia dan Singapura, adalah contoh yang baik tentang bagaimana pendekatan berbasis data, pelatihan guru berkelanjutan, dan pemanfaatan teknologi dapat menghasilkan perubahan positif dalam kualitas pendidikan. Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan pendidikan global, pendekatan yang terintegrasi dan berbasis kolaborasi internasional sangat diperlukan.
SARANÂ
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran untuk memastikan transformasi pendidikan yang berkelanjutan dan efektif di seluruh dunia. Dalam proses pembelajaran, teknologi harus digunakan, baik di negara maju maupun berkembang, dan pemerintah dan lembaga pendidikan harus mendukungnya. Di daerah terpencil, akses internet yang stabil dan perangkat teknologi yang murah harus menjadi prioritas utama. Penggunaan platform pembelajaran daring dan digitalisasi bahan pelajaran dapat membantu mengatasi kendala geografis dan meningkatkan akses ke pendidikan. Pelatihan teknologi juga penting untuk guru agar mereka dapat menggunakan alat dan sumber daya digital dengan baik.
Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan perubahan dunia kerja. Pendidikan harus meningkatkan keterampilan digital, kreativitas, keterampilan komunikasi, dan kemampuan bekerja dalam tim. Metode ini akan memastikan bahwa siswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademik tetapi juga keterampilan kehidupan nyata yang diperlukan untuk sukses dalam karir. Untuk itu, kerja sama antara dunia pendidikan dan dunia bisnis sangat penting untuk membuat kurikulum yang berubah sesuai dengan pasar kerja. Untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau fisik mereka, kebijakan pendidikan harus diperkuat. Anak perempuan, anak-anak dengan disabilitas, dan kelompok terpinggirkan lainnya membutuhkan peningkatan program pendidikan. Negara-negara harus membuat kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke pendidikan.
Pemerintah, sektor swasta, organisasi internasional, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama secara global untuk melakukan transformasi pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Negara maju dapat membantu negara berkembang dengan memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk membangun infrastruktur pendidikan, menyediakan alat pembelajaran digital, dan memberikan pelatihan guru(Winata and Nugraha 2024). Program bantuan internasional yang mendukung pendidikan harus lebih berkonsentrasi pada kebutuhan khusus negara-negara berkembang, seperti mengakhiri kemiskinan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil.
Kualitas guru sangat bergantung pada kualitas pengajaran. Oleh karena itu, guru harus dilatih secara berkelanjutan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Program pelatihan guru juga harus berfokus pada pengembangan keterampilan pedagogis. Pendidikan adalah investasi yang akan menguntungkan masyarakat dan individu dalam jangka panjang. Negara-negara harus meningkatkan alokasi anggaran mereka untuk sektor pendidikan, dengan fokus untuk meningkatkan pendidikan dasar dan menengah. Selain itu, harus ada kebijakan yang mendukung siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan memberikan beasiswa atau akses pendidikan tinggi yang lebih luas. Hal ini akan memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup mereka.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Agustin, Fitri, Afifah Nurani Kamilia, Mutiara Nasjwa, and Prihantini Prihantini. 2024. "Tinjauan Mendalam Terhadap Hakikat Pendidikan: Menyelusuri Esensi, Tantangan, Dan Transformasi." Indo-MathEdu Intellectuals Journal 5 (1): 94--105. https://ejournal.indo-intellectual.id/index.php/imeij/article/view/735.
Aji, Bayu, Ivani Kartika, Cahyani Putri, Riandra Restu Mahestra, Staniya Uswatun Khasanah, Lathifah Apriana Putri, and Fakultas Teknologi Industri. 2023. "Mendekonstruksi Pendidikan Digital: Kurikulum the Output of Renewable Innovation Is Progressing (OERIP) Sebagai Katalisator Transformasi Pendidikan Berbasis Riset Dan Inovasi." Prosiding Seminar Nasional Kemahasiswaan 1 (1): 23--30. https://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/prosidingunimbone/article/view/1449.
Jaya, Hendra, and Pendidikan Bekelanjutan. 2023. "TRANSFORMASI PENDIDIKAN: PERAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ABAD KE-21" 6: 2416--22.
Ma'arif, Alwi Ilqam, and Mukh. Nursikin. 2024. "Pendidikan Nilai Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang." Afeksi: Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan 5 (2): 326--35. https://doi.org/10.59698/afeksi.v5i2.254.
Muliadi, Erlan, and Ulyan Nasri. 2023. "Future-Oriented Education: The Contribution of Educational Philosophy in Facing Global Challenges." Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 8 (4): 2420--27. https://doi.org/10.29303/jipp.v8i4.1807.
Nadia, Tresna A, Neng Lirna Violina, Mentari Kusumah, and Juanda Putri. 2024. "JIIC: JURNAL INTELEK INSAN CENDIKIA PENDIDIKAN GLOBAL PERSPEKTIF: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI , TRANSPORTASI , DAN KOMUNIKASI GLOBAL EDUCATION PERSPECTIVE: SCIENCE , TECHNOLOGY , TRANSPORTATION , AND COMMUNICATION JIIC: JURNAL INTELEK INSAN CENDIKIA," no. November: 5112--23.
Nawawi, Muhamad, and Rusi Rusmiati Aliyyah. 2024. "Transformasi Pendidikan Tinggi Menuju Kualitas Dan Profesionalisme." Karimah Tauhid 3 (2): 2374--90. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i2.12055.
Syafitri, Lely Nur Hidayah, Muhammad Yusuf Nurhafidz, and Muhammad Habib Rahman. 2024. "Transformasi Pendidikan: Analisis Komprehensif Dari Era 1.0 Ke Era 5.0." Jurnal Pendidikan Tunas Bangsa 2 (1): 37--44.
Waruwu, Eliyunus, Ayler Beniah Ndraha, and Delipiter Lase. 2022. "Peluang Dan Tantangan G20 Dalam Transformasi Manajemen Pendidikan Di Era Revolusi Industri 4.0 Dan Civil Society 5.0 Pasca Pandemi Covid-19." Jurnal Ilmiah Maksitek 7 (3): 26--32.
Winata, Shandy Muhamad, and Nazhmi Rafi Nugraha. 2024. "Transformasi Digital Dalam Pendidikan Indonesia Untuk Menghadapi Era Industri 4.0: Tantangan Dan Peluang." Sindoro CENDIKIA PENDIDIKAN 4 (3): 2024--72.
Zidan, Fallen, Dimas Nugroho, Riska Asri, and Sri Agustina. 2024. "Peran Pendidikan Dalam Mempersiapkan Generasi Creativepreneur Di Masa Depan." ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal 5 (1): 41--46. https://doi.org/10.34306/abdi.v5i1.1099.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H