Mohon tunggu...
Dayu Maghfira Ikhwanida
Dayu Maghfira Ikhwanida Mohon Tunggu... Lainnya - universitas Negeri malang

hidup itu adalah sebuah pilihan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pendidikan Global: Tantangan dan Solusi Untuk Generasi Mendatang

24 Desember 2024   23:48 Diperbarui: 24 Desember 2024   23:48 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pergeseran teknologi menimbulkan tantangan besar bagi pendidikan di seluruh dunia, selain keterbatasan akses. Cara pendidikan diberikan, terutama dalam hal penggunaan alat digital di ruang kelas dan pembelajaran online, dapat diubah oleh teknologi. Tetapi beberapa negara tidak memiliki infrastruktur yang mendukung pemanfaatan teknologi tersebut. Akses internet yang stabil dan perangkat digital masih terbatas di negara-negara berkembang, yang membuat banyak siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran online yang semakin populer di era modern. Sebaliknya, di negara-negara maju, teknologi telah menjadi bagian penting dari pendidikan, dan sekolah-sekolah di sana sudah menggunakan pembelajaran berbasis teknologi secara luas. Hal ini membuat perbedaan antara negara-negara maju dan negara-negara yang masih tertinggal semakin besar.

Tuntutan dunia kerja yang semakin cepat berubah juga menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan. Transformasi industri, seperti revolusi industri 4.0 yang mengedepankan otomatisasi, kecerdasan buatan, dan internet of things, mengharuskan pendidikan untuk beradaptasi dengan cepat agar dapat memenuhi kebutuhan keterampilan baru yang muncul (Agustin et al. 2024) . Pendidikan tradisional, yang berfokus pada pembelajaran teori dan hafalan, kini tidak lagi cukup untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja yang kompetitif dan terus berkembang. Kemampuan digital, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan bekerja dalam tim menjadi sangat penting di era modern. Namun, transformasi kurikulum pendidikan untuk mencakup keterampilan ini masih sulit dilakukan di banyak negara, terutama negara berkembang. Pendidikan di banyak tempat masih berpusat pada keterampilan kognitif dan kurang memperhatikan keterampilan non-kognitif yang semakin dicari oleh dunia kerja. Oleh karena itu, diperlukan reformasi pendidikan yang berpusat pada pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah, keterampilan teknologi, dan komunikasi yang relevan dengan tuntutan pasar kerja di seluruh dunia.

Ada beberapa cara untuk mengubah pendidikan di seluruh dunia. Salah satunya adalah penggunaan teknologi dalam pendidikan, yang dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam pendidikan, diharapkan lebih banyak siswa akan memiliki akses ke pendidikan berkualitas tinggi tanpa memperhatikan status ekonomi atau lokasi geografis mereka. Namun, infrastruktur pendidikan yang memadai diperlukan, terutama di negara-negara berkembang, untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Ini mencakup menyediakan perangkat digital, memiliki koneksi internet yang stabil, dan memberikan instruksi kepada pendidik tentang cara menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Dalam hal ini, kolaborasi antara sektor swasta dan sektor publik sangat penting. Banyak perusahaan teknologi, seperti Microsoft dan Google, telah bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk memberikan perangkat teknologi dan pelatihan kepada lembaga pendidikan di negara-negara berkembang.

Selain itu, pendekatan pendidikan inklusif menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kelompok masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak dengan disabilitas, memiliki akses yang sama ke pendidikan. Kebijakan pendidikan inklusif telah diterapkan di beberapa negara, dan prioritas utamanya adalah memberikan akses ke pendidikan kepada masyarakat yang terpinggirkan. Misalnya, telah terbukti bahwa program yang mendukung pendidikan bagi anak perempuan dapat mengurangi kesenjangan gender dan meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa setiap kelompok masyarakat tidak tertinggal dalam proses pendidikan global, kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis gender harus terus didorong.

Peneliti menemukan melalui studi kasus yang dilakukan pada berbagai negara bahwa kebijakan proaktif dan berbasis data adalah ciri khas dari negara-negara yang berhasil meningkatkan kualitas pendidikan. Misalnya, sistem pendidikan Finlandia memanfaatkan pendekatan yang mengutamakan keterlibatan aktif guru, kurikulum yang fleksibel, dan pemanfaatan teknologi yang efektif. Selain itu, negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapura berhasil melakukan reformasi pendidikan dengan menekankan peningkatan keterampilan abad 21 dan peningkatan kualitas pengajaran melalui pelatihan guru yang berkelanjutan (Nadia et al. 2024). Namun, penerapan solusi ini memerlukan persiapan yang cermat dan penyesuaian dengan keadaan khusus negara berkembang. Negara-negara berkembang harus berkolaborasi dengan negara maju dan mendapatkan dukungan finansial dan teknis dari organisasi internasional. Dengan kolaborasi internasional ini, transformasi pendidikan dapat dilakukan secara merata di seluruh dunia.

Meskipun transformasi pendidikan global menghadapi banyak masalah, juga menawarkan banyak solusi potensial untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di seluruh dunia. Pendidikan global harus mencapai standar yang setara dan relevan dengan kebutuhan masa depan dengan memperkuat pemanfaatan teknologi, pendidikan inklusif, dan pengembangan keterampilan abad 21 (Syafitri, Nurhafidz, and Rahman 2024). Namun, untuk mencapai tujuan ini, pemerintah, sektor swasta, dan organisasi internasional harus bekerja sama untuk mencapainya.

  • KESIMPULAN DAN SARAN 

KESIMPULAN

Di tengah tantangan era modern yang terus berkembang, transformasi pendidikan global adalah kebutuhan mendesak (Nawawi and Aliyyah 2024). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendidikan di seluruh dunia menghadapi sejumlah masalah utama. Ini termasuk kurangnya akses ke pendidikan, keterbatasan pada infrastruktur dan teknologi, serta kekurangan kemampuan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan dunia kerja modern. Kelangkaan akses ke pendidikan, terutama di negara-negara berkembang, menunjukkan bahwa, meskipun pendidikan dianggap sebagai hak dasar, banyak anak dan orang dewasa yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi.

Pendidikan di seluruh dunia juga harus menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Terlepas dari kenyataan bahwa teknologi dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, perbedaan dalam pemanfaatan teknologi antara negara maju dan berkembang hanya memperparah ketimpangan yang ada. Selain itu, sistem pendidikan harus segera beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks untuk mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan digital, pemikiran kritis, dan inovasi.

Namun demikian, ada banyak solusi strategis yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Pendidikan yang lebih merata dan berkualitas dapat dicapai melalui penggunaan teknologi dalam pendidikan, peningkatan pendidikan inklusif, dan penyesuaian kurikulum untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Negara-negara yang telah berhasil dalam transformasi pendidikan, seperti Finlandia dan Singapura, adalah contoh yang baik tentang bagaimana pendekatan berbasis data, pelatihan guru berkelanjutan, dan pemanfaatan teknologi dapat menghasilkan perubahan positif dalam kualitas pendidikan. Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan pendidikan global, pendekatan yang terintegrasi dan berbasis kolaborasi internasional sangat diperlukan.

SARAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun