Mohon tunggu...
Diah Ayu Lestari
Diah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Jurnalis - Traveller

Mahasiswa Akademi Televisi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Bayanganku Menjadi Dirimu yang Tak Nyata

11 Agustus 2018   19:51 Diperbarui: 11 Agustus 2018   20:30 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-2014

Penyakitku pun sudah mulai meredam, asamaku sembuh karna usaha dia, serta doa-doa orang di sekitarku. Aku bisa menjalani hariku lebih dari bebas tanpa penyakit. Aku sudah mengangkat hati ini hanya untuk Riski. Tidak akan pernah aku sia-siakan orang seperti dia.

Jumat malam pukul 21.00 wib

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Smk ku bersiap untuk melakukan tawuran dengan Smk lain yang sudah menjadi tungguan smk ku. Smk ku terkenal dengan smk yang sering melakukan tawuran tanpa guru ketahui. Walaupun sudah diberi peringatan, namun anak-anak ini tetap nekat untuk melakukan aksinya.

Dengan Susana gelap dan dingin, para segerombolan anak-anak yang ingin tawuran sudah siap di depan Smk ku untuk menunggu musuhnya.

Pada saat itu pun Riski baru saja pulang main dari rumah temannya yang tak jauh dari lokasi Smk ku. Namun, dia mengenakan kaos bebas kan celana Sma. Tak disangka Riski melewati depan sekolahku dimana sedang ada beberapa anak yang sedang menunggu musuhnya.

Ketika sedang melewati depan sekolahku dengan santai nampak dari dekat segerombolan itu menyangka bahwa Riski adalah musuhnya. Lalu, Riskipun diserang dengan sangat semena-mena. Dengan tubuh kaget dan tak bisa berkutik Riski hanya bisa menerima apa yang diperlakukan oleh segerombolan itu.

Pukul 23.00

Riski dibawa ke Rumah Sakit terdekat, namun diperjalanan nyawa Riskipun tak tertolong. Medis menyatakan bahwa Riski terkena 3 tusukan celurit di badannya.

Minggu pagi aku baru saja diberi kabar oleh Shinta

"Day,maaf sebelumnya ada kabar buruk Riski meninggal hari Jumat malam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun