Mohon tunggu...
Diah Ayu Lestari
Diah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Jurnalis - Traveller

Mahasiswa Akademi Televisi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Bayanganku Menjadi Dirimu yang Tak Nyata

11 Agustus 2018   19:51 Diperbarui: 11 Agustus 2018   20:30 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Canda tawanya selalu membuat diri ini lupa akan sesuatu yang aku rasakan begitu pedih selama ini.

"Kamu harus kuat, kamu pasti bisa"

"Ada aku disini, kamu tidak perlu khawatir"

"Aku akan selalu bersamamu kapanpun, dimanapun kau butuh aku"

Ocehannya yang selalu membuat ku ingat pada tuhan. Meminta pertolongan untuk apa yang aku rasakan.

"Dayu, jangan lupa shalat"

Tidak hanya sekedar ocehan yang dilanturkan, namun perlakuannya yang mengajarkan ku untuk menuruti nasehatnya.

Disaat kita bermain, dia menjagaku dengan penuh kasih sayang.  Tanpa pernah menyakiti hati bahkan fisik ini. Bagaimana tidak nyaman? Perlakuannya selalu membuatku luluh. Riski tidak merokok, jarang bermain, bisa di katakan anak rumahan tetapi tetap saja dia punya banyak teman dan bermain dengan temannya.

Januari, 2012

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Pada saat lebaran tahun ini, aku bersama keluarganya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kekonyolan, kedekatan, kebersamaan, canda tawa yang terjalin saat itu membuat keanekaragaman kata-kata indah terlanturkan. Sangat bahagia sekali diri ini mencari sebuah kenyamanan dengan sangat mudah. Beruntung sekali diri ini memiliki seseorang yang memang selalu ada untuk diriku. bahkan, pacaran kita pun sehat. Maka dari itu aku sangat nyaman sekali.

Akhir-akhir ini perjalanan kita semakin sulit untuk dihadapi. Dengan penyakit yang aku alami sudah lama membuat diri ini sangat terpukul dengan ketulusan Riski.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun